Probolinggo (wartabromo.com) – PP Muslimat NU mengutuk keras perilaku biadap dalam aksi terorisme di Surabaya. Muslimat NU memastikan mendukung langkah hukum kepolisian.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dalam acara peringatan Harlah Muslimat ke 72 dan Fatayat ke 68 di lapangan Desa Sumber Agung, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo, Minggu (13/5/2018).
“Kita tadi pagi dikejutkan dengan aksi terorisme di Surabaya. Rangkaian kejadian itu menunjukkan bahwa radikalisme, apalagi yang mengatasnamakan agama, sungguh sangat memprihatinkan dan mengiris hati kita semua. Kami muslimat mengutuk keras aksi itu,” ujar Khofifah dihadapan warga PC Muslimat Kabupaten Probolinggo.
Wanita yang kini bertarung dalam Pilgub Jawa Timur itu, berharap warga masyarakat menahan diri untuk tidak mengklaim bahwa pelaku teroris itu adalah agama A. Yang mana mereka memang disiapkan untuk menyerang agama B. Khofifah mengklaim bahwa tindakan itu murni adalah teroris, bukan sentimen agama.
“Apapun motif dan latar belakangnya, segala macan tindakan menggunakan kekerasan. Apalagi yang mengatasnamakan agama dengan cara menebarkan teror, kebencian, dan kekerasan bukanlah ciri ajaran Islam yang rahmatan lil alamin,” kata Cagub nomor urut 1 Itu.
Baca juga : [Tercatat 15 Korban Selamat dari Ledakan di Gereja Santa Maria Dirawat di RS Bedah Surabaya]
Karena ia mengajak seluruh rakyat Indonesia, khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU) untuk membantu polisi dalam menjaga kondusifitas.
“Mendukung penuh upaya dan langkah-langkah aparat keamanan untuk mengusut secara cepat dan tuntas motif, pola, serta gerakan yang memicu terjadinya peristiwa tersebut,” tandas Khofifah.
Warga Muslimat dan NU diharapkan bersikap tenang dan tidak terpancing segala spekulasi yang bisa memperkeruh peristiwa ini. Gerakan terorisme sudah semakin sedemikian merajalela, maka diperlukan penanganan khusus yang lebih intensif dari pelbagai pihak, utamanya negara melalui keamanan. (saw/saw)