Probolinggo (wartabromo.com) – Harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Probolinggo mulai turun pada Jumat (4/5/2018). Tidak diketahui pasti, gejolak persedian dan harga daging ayam ini, disebabkan adanya permainan spekulan atau murni kondisi pasar.
Harga daging ayam di Pasar Baru Probolinggo terpantau dijual seharga Rp 37 ribu per kilogram. Harga ini mengalami penurunan, cukup drastis dibanding 3 hari sebelumnya yang mencapai Rp 45 ribu per kilogram. Meski stok yang dimiliki tidak terlalu banyak, pedagang mengaku cukup senang dengan penurunan harga itu.
“Harga ayam dari pengepul sudah turun, jadi kami juga menurunkan harga daging ayamnya. Kalau turun tentunya kami senang, karena pembeli ramai dan penghasilan bagus. Kalau mahal yang sepi deh. Ya semoga turun lagi, kalau bisa sampai tiga puluh ribu rupiah,” kata Mistiya, salah satu pedagang ayam potong.
Kepala DKUPP Kota Probolinggo Gatot Wahyudi, mengaku akan terus memantau distribusi daging ayam di wilayahnya. Mulai dari suplier hingga ke para pedagang di pasar. Menurutnya, kebutuhan daging ayam di Kota Probolinggo berkisar antara 28 sampai 30 ton per hari.
“Terus kami pantau agar suplay tidak seret dan membuat harga melambung. Kami juga meminta peternak besar untuk menggelontor ayam ke Probolinggo sesuai kebutuhan masyarakat,” ujar Gatot.
Sementara itu, Waka Polres Probolinggo Kota Kompol Djumadi menuturkan, jika pihaknya belum menemukan kejanggalan dalam langkanya ayam potong di Kota Probolinggo. Polisi, sejauh ini belum mencium adanya aroma sulitnya daging ayam ini karena ulah pengusaha nakal.
“Kami akan terus memantau dan mengawasi distribusinya. Jika diketahui ada pengusaha yang bermain, akan kami proses sesuai aturan. Sementara ini belum ada. Memang stok di peternak berskala besar menipis,” terangnya. (fng/saw)