Pasuruan (wartabromo.com) – Sebanyak 6.314 Rumah Tangga Kecil (RTK) di Kota Pasuruan akan menikmati jaringan gas (Jargas) bumi. Penerima tesebut berasal dari keluarga kurang mampu yang sehari-hari masih menggunakan elpigi 3 kg untuk kebutuhan rumah tangganya.
Ancangan itu disampaikan Walikota Pasuruan, Setiyono, saat membuka Sosialisasi Jargas Bumi untuk Kota Pasuruan, di Gedung Gradika Bhakti Praja, Jumat (04/05/2018).
Menurutnya, jargas merupakan program pemerintah pusat untuk menekan subsidi gas elpiji 3 kilogram. Sebab dalam penggunaannya, gas bumi dipercaya jauh lebih hemat, bila dibandingkan menggunakan elpiji.
Diuraikan, 6.314 jaringan akan dipasang di 8 kelurahan wilayah Kota Pasuruan. Diantaranya 290 RTK di Kelurahan Bangilan; 1.490 RTK di Kelurahan Karanganyar; 1.301 RTK di Kelurahan Kebonsari; 118 RTK di Kelurahan Trajeng.
Selanjutnya ada 489 RTK di Kelurahan Gadingrejo; 673 RTK di Kelurahan Gentong; 1.749 RTK di Kelurahan Purworejo dan 204 RTK di Kelurahan Kebonagung.
Setiyono memastikan, para penerima berasal dari keluarga kurang mampu, yang sampai saat ini masih menggunakan elpigi 3 kg untuk kebutuhan sehari-hari.
Dituturkan kemudian, sebagai persiapan pemasangan jaringan gas rumah tangga, rumah-rumah warga yang bakal dipasangi jaringan gas akan mendapat sosialisasi terkait aspek keamanan.
“Sosialisasi tentang penggunaan, aspek keamanan, hingga keuntungan menggunakan gas. Dan itu akan dilakukan secepatnya,” kata Setiyono.
Sementara itu, Agung Kuswardono, Kepala Pelaksana Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas (Migas) Dirjen Migas, Kementerian ESDM menegaskan, keuntungan didapat warga pemakai gas bumi adalah adanya penghematan antara 25% hingga 30%, dibandingkan dengan menggunakan elpiji. Sedangkan dari sisi keamanan, penggunaan jaringan gas rumah tangga, diungkapkan lebih aman dibandingkan dengan tabung elpiji yang digunakan oleh masyarakat selama ini.
“Tekanan gas pipa ini lebih rendah. Kalau LPG itu 8 bar, sedangkan gas pipa ini hanya 2 bar. Selain itu jika terjadi kebocoran, gas yang keluar akan langsung menguap ke udara sehingga dapat menghindari risiko meledak,” terangnya.
Lebih lanjut Agung menambahkan, pembangunan jaringan distribusi gas untuk rumah tangga merupakan salah satu program prioritas nasional, bertujuan untuk diversifikasi energi, pengurangan subsidi, penyediaan energi bersih dan murah. Hal lain, jargas bumi merupakan program komplementer konversi minyak tanah ke elpiji untuk percepatan pengurangan penggunaan minyak bumi. Pemanfaatan gas bumi guna mengurangi pemanfaatan minyak bumi berdampak langsung terhadap besaran subsidi.
“Pemerintah membangun jaringan infrastruktur jaringan gas bumi untuk rumah tangga, karena badan usaha tidak tertarik membangun akibat minimnya keuntungan dalam pengelolaannya. Di masa mendatang, pemerintah daerah kita harapkan dapat berperan serta dan mewujudkan menjadi kota gas,” beber dia.
Diperkirakan, pekan ini sudah akan dilakukan pemasangan pipa yang mengarah langsung pada rumah tangga sasaran.
“Kita perkirakan hanya dalam waktu dua bulan, semua rumah tangga yang menerima program ini akan menikmati jargas bumi. Jadi setelah lebaran akan selesai semuanya,” kata Agung. (mil/ono)