Probolinggo (wartabromo.com) – Hingga Sabtu (28/4/2018) pagi, kera yang menyerang Avi Salimma, masih berkeliaran dan belum tertangkap. Warga Dusun Krajan II, Desa Jorongan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo pun resah, dan berharap petugas mengambil langkah nyata.
Kepala Dusun Krajan II, Desa Jorongan, Rofik menuturkan, pasca serangan kera terhadap Avi Salimma, Selasa (24/4/2018) lalu, warga di dusunnya resah. Pasalnya, kera liar itu masih berkeliaran di sekitar wilayah itu.
“Sekarang ini banyak warga, utamanya yang punya balita resah. Sebab, khawatir mendapat serangan kera liar Itu,” ujarnya.
Rofik mengatakan setelah kabur saat menyerang putri pasangan Arbak (35) – Salim (almarhum), kera liar itu sering terlihat warga. Biasanya sekitar pukul 9.00, kera itu menampakkan batang hidungnya di perkampungan. Kera itu bergelantungan di pohon. Namun warga tak berani menangkapnya karena takut berurusan dengan hukum.
“Tapi, kami takut untuk menangkapnya. Takut kena masalah. Nantinya saat ditangkap, kami dihukum karena dinilai melanggar undang-undang. Soalnya kami tidak tahu itu hewan dilindungi atau tidak,” tutur Rofik.
Pemerintah Desa (Pemdes) sendiri, juga tidak ingin warga bertindak nekat membunuh binatang membahayakan itu. Apalagi, jumlahnya diperkirakan mencapai 7 ekor. Karenanya, pihaknya berharap ada perhatian dari pihak yang punya kewenangan untuk membantu warganya.
“Kami berharap ada pihak yang membantu. Kalau kami bertindak, kami takut. Mohon yang berwenang untuk menangani masalah ini,”tutupnya.
Sebagaimana diwartakan pada Selasa (24/4) lalu, Avi Salimma menjadi korban serangan kera liar. Putri Arbak itu digendong dan dicakar ketika sedang bermain saat ibunya menyapu di belakang rumah. Akibatnya, Avi mengalami luka cakar di bagian wajah sisi kiri dan kedua tangannya. (fng/saw)