Probolinggo (wartabromo.com) – Tahun anggaran masih berjalan 4 bulan lamanya, namun Dana Tak Terduga (TT) terancam habis sebelum tutup tahun. Hingga April, lebih dari separuh Dana TT telah digunakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Probolinggo, Dana TT dialokasikan sebesar Rp 7,5 miliar. Namun, banyaknya bencana yang terjadi di Kabupaten Probolinggo selama 4 bulan terakhir, membuat BPBD telah menggunakannya sebanyak Rp 5 miliar. Artinya Dana TT tersisa sebanyak Rp. 2,5 miliar untuk belanja kebencanaan selama 8 bilang ke depan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto pun mengakui minimnya anggaran yang tersisa. Meski sudah menyisakan sedikit, menurut Anung, hal itu tak akan pernah kosong.
“Anggaran memang menisakan sedikit, tapi tidak akan kosong untuk dana TT, bisa nanti pergeseran,” ujarnya, Sabtu (28/4/2018).
Anung mengatakan, pihaknya tetap akan memaksimalkan anggaran Dana TT yang ada hingga akhir tahun mendatang.
“Kalau pun toh dalam perjalanan sudah sedikit, kemungkimann nanti akan kami ajukan kembali pada P-APBD 2018 ini,” kata mantan Kadiparbud itu.
Anung menjelaskan Dana TT yang disetujui oleh DPRD dalam APBD 2018, memang hanya Rp 7,5 miliar, meski pihaknya mengajukan sekitar Rp. 10 miliar. Hingga saat ini sekitar Rp 5 miliar sudah digunakan untuk penanganan pasca kejadian bencana. Seperti penanganan tanggap darurat bencana di daerah Tiris dan Sukapura. Di dua wilayah itu terjadi banjir bandang dan tanah longsor.
“Termasuk bantuan untuk korban terdampak bencana lainnya,” tandas Anung. (cho/saw)