Pasuruan (wartabromo.com) – Suatu kebanggan bagi para pemain kesebelasan bermain dihadapan pendukungnya sendiri. Hanya saja bagaimana jika markas tim itu tidak memenuhi standar? Seperti stadion R. Soedrasono, Pogar, Bangil, kandang Persekabpas, kini.
Persekabpas memang memimpin klasemen sementara putaran pertama grup D Liga 3 Jawa Timur 2018. Tetapi kandang tim kebanggaan masyarakat Pasuruan itu bisa dibilang tertinggal. Masih banyak fasilitas yang kurang layak di stadion tersebut.
Banyak fasilitas kurang memadai dapat dengan mudah kita dijumpai, ketika mengunjungi Stadion yang kerap disebut Stadion Pogar tersebut. Merana? Mungkin saja.
Mulai dari tidak adanya fasilitas toilet untuk suporter hingga tidak lengkapnya bangku di Bench pemain cadangan. Jika anda sedang asik menonton Persekabpas berlaga di stadion Pogar, pastikan diri anda tidak ingin buang air kecil. Karena tidak ada fasilitas toilet di stadion tersebut.
Selain itu bangku pemain cadangan di pinggir lapangan tidak lengkap. Tidak lengkapnya bangku pemain itu disiasati dengan menggunakan alas dari potongan kardus. Hal tersebut bisa saja menjadi penilaian buruk, bagi tim tamu yang berlaga di stadion Pogar.
Belum lagi, menyoal kualitas lapangan, bergelombang hingga tumbuh rumput ilalang yang cukup mengganggu permainan. Beberapa waktu lalu, bersama sakeramania,manajemen tergerak memangkas rumput sampai kemudian dilanjutkan dengan kerja bakti membersihkan stadion.
Selain itu, Stadion berkapasitas 15.000 penonton itu juga tidak dilengkapi tempat ibadah seperti Musala. Hal ini terbilang cukup memalukan, karena slogan Kabupaten Pasuruan sendiri merupakan kota Santri.
Selama putaran pertama berlangsung, tim Laskar Sakera bertanding sebanyak empat kali di kandang. di setiap pertandingannya, Sakeramania selalu memenuhi stadion sehingga membuat Persekabpas mampu menyapu bersih laga kandang. Cukup menarik ditinjau, karena hampir keseluruhan suporter, menebus tiket untuk melihat tim kesayangannya.
Sepertinya perlu juga untuk ditunggu penjelasan panitia, berapa rupiah hasil tiket penyelenggaraan laga, selama putaran pertama berlangsung. Harapan suporter, tak lain adalah hasil tiket dapat menyuplai upaya perbaikan stadion, sehingga secara tidak langsung kenyamanan saat berlatih dan menjamu tim lain, sehingga menyokong prestasi. (wil/ono)