Probolinggo (wartabromo.com) – Pemerintah Kabupaten Probolinggo terus berpacu meningkatkan kondisi infrastruktur daerah. Seperti tahun sebelumnya, tahun 2018 ini pembangunan jembatan menjadi salah satu perhatian dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat dan daya saing daerah.
“Logikanya, jikalau jembatannya berkeselamatan, masyarakat akan memperoleh kemudahan untuk beraktivitas, misalnya ke sekolah, Puskesmas, pasar dan tempat lainnya,” kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (DisKominfo) Pemkab Probolinggo, Tutug Edi Utomo usai berdiskusi dengan tim pembangunan jembatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Prijono menjelaskan, tahun ini Pemkab Probolinggo akan membangun 7 unit jembatan, 4 jembatan di antaranya skala kabupaten dan 3 jembatan skala desa. Dengan rincian 5 jembatan beton dan 2 jembatan gantung.
Prijono mengatakan, pembangunan jembatan gantung yang melintas sungai Rondoningo di Desa Opo-Opo, Kecamatan Krejengan, adalah salah satu yang sedang dikerjakan tahun ini. Jembatan yang didanai dari APBD senilai 800 juta ini, diharapkan mampu menghubungkan Dusun Kedung Miri dengan Dusun Gunung Wurung di desa setempat.
Data yang dirilis Diskominfo menerangkan, jembatan gantung di desa Opo-Opo Kecamatan Krejengan ini, akan dibangun dengan bentang 35 meter, lebar 1,6 meter. Sementara untuk ketinggiannya adalah setinggi 5 meter dari rata-rata permukaan air sungai dengan konstruksi baja yang dilengkapi kawat seling berkapasitas total 2 ton. “Diperkirakan pembangunan itu memakan waktu sekitar 5 bulan,” kata Prijono.
Masyarakat Dusun Kedung Miri yang berjumlah 50 KK telah mengajukan proposal kebutuhan prioritas masyarakat antara lain pembangunan jalan dan jembatan. Jembatan gantung sedang dibangun dengan dana APBD Kabupaten Probolinggo tahun 2018 ini.
Dalam nomenklatur disebutkan ada tiga jenis pekerjaan jembatan yaitu pembangunan, peningkatan, pemeliharaan. Pembangunan jembatan dilaksanakan dengan membangun bentang jembatan dan memperkuat pondasi jembatan. Sementara peningkatan jembatan dilaksanakan dengan memperkuat dan memperlebar jembatan. Kemudian pemeliharaan jembatan dilaksanakan dengan memperbaiki jembatan yang mengalami kerusakan.
Sampai dengan tahun 2017 lalu, dari total jembatan kabupaten sebanyak 234 unit, kondisinya dalam keadaan baik sebanyak 177 unit, kondisinya rusak sedang sebanyak 54 unit dan kondisinya rusak sebanyak 3 unit. (sun/**)