Ini Penjelasan MMC Terkait Kampanye Berujung Kekerasan

1116

Probolinggo (wartabromo.com) – Tim paslon MMC (Abdul Malik Haramain – M. Muzayyan Badri) membantah telah berbuat onar saat kampanye. Mereka menyebut dihalangi oleh Kepala Desa (Kades) Rangkang, Sulaiman, saat melintas di jalan desa tersebut, pada Jumat (20/4/2018) malam.

“Sejak awal kita merasa ada kejanggalan pada saat kampanye di Kraksaan. Pasalnya, 8 lokasi kampanye yang kita rencanakan di Kraksaan, 3 titik digagalkan dengan alasan tuan rumah mendapatkan ancaman dari beberapa orang agar dibatalkan untuk ditempati lokasi kampanye,” ujar Dedik Riyawan, sekretaris tim pemenangan MMC, Sabtu (21/4/2018).

Dedik menuturkan, Kampanye berlangsung mulai dari titik awal jam 14.00 WIB. Kampanye terus berlanjut di titik ke 5 di rumah Tonadi, Desa Rangkang pada pukul 19.30 WIB. Saat kampanye hendak dimulai tiba-tiba listrik padam, tapi kampanye tetap berlangsung dengan penerangan seadanya. Usai kampanye di lokasi tersebut, rombongan menuju titik kampanye berikutnya di Desa Kalibuntu dengan melintasi Ponpes Syeh Abdul Qodir Jailani, yang merupakan jalan umum.
Saat melintas di kawasan ponpes itu, rombongan tim sebanyak 8 mobil berjalan melambat karena banyak garis kejut (polisi tidur), sekitar jam 20.30 WIB. Seperti biasanya, sound system dengan lagu kampanye MMC tetap menyala. Tiba-tiba datang segerombolan orang sekitar 7 orang dipimpin oleh Kades Sulaiman mendatangi rombongan MMC dan menggedor mobil Innova biru yang dikendarai oleh Cawabup Mohammad Muzayyan Badri

“Aksi segerombolan itu kemudian berlanjut dengan mencabut kabel sound system MMC, sambil berteriak dan memaki-maki tim MMC. Kru sound system kemudian memasang kembali sound system yang dicabut itu. Aksi kades tersebut dilakukan sampai dua kali, pada aksi ketiganya kemudian di cegah oleh tim MMC . Namun Kades Rangkang bereaksi dan memaksa melakukan aksinya dan mendorong tubuh salahsatu tim MMC. Sempat terjadi keributan antara kades dan tim MMC,” terang politisi asal Partai Demokrat itu.

Menurut Dedik, sesaat setelah kejadian itu, tim MMC langsung meninggalkan lokasi untuk melanjutkan kampanye ke titik berikutnya. “Di tengah perjalanan, kami mendapat informasi bahwa rumah warga yang ditempati kampanye MMC di Desa Rangkang didatangi warga tidak dikenal yang kami sinyalir kerabat Kades Rangkang. Dan sempat terjadi baku pukul, sehingga pak Tonadi mendapat luka serius di sekitar wajahnya,” ujarnya.

Tim MMC sangat menyayangkan aksi premanisme dalam pesta demokrasi itu. Sebab, saat itu posisi MMC sedang berkampanye. Maka segala sesuatu terkait dengan dugaan pelanggaran pelaksanaan kampanye adalah Panwaslu, bukan Kades. Ia menilai, Kades seharunsya bersikap netral sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang ada. Karena itu, tindakan kades pun dianggap termasuk kategori pidana pemilu karena merupakan tindakan menghalangi kegiatan kampanye.

“Atas kejadian tersebut kami meminta kepada Panwascam dan aparat kepolisian mengusut tuntas kejadian ini, agar semua menjadi terang benderang. Karena selama ini kampanye yang kita lakukan berlangsung aman dan lancar,” tandas Sekretaris DPD Partai Demokrat Kabupaten Probolinggo ini. (cho/saw)

 

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.