Probolinggo (wartabromo.com) – Meski masuk dalam zona merah, pengamanan dalam debat kandidat Pilbup Probolinggo tak seketat yang digembar-gemborkan. Buktinya, pihak Polres Probolinggo hanya menyiapkan 2 Pleton pasukan untuk mengamankan acara itu.
Sesuai kuota yang telah ditetapkan KPU, dalam ruangan debat publik itu hanya ada 100 kursi. Sebanyak 20 kursi untuk undangan Formkopimda plus dan sisanya 80 kursi untuk kedua tim paslon.
Sedangkan teknis debat selama 90 menit itu, nantinya ada enam segmen. Seperti segmen pemaparan visi misi, ada juga pendalaman visi misi dan tanya jawab antar pasangan calon.
Dengan pola seperti itu, Polres Probolinggo hanya menyiapkan 2 Pleton saja. Rinciannya 1 pleton akan disiapkan guna pengamanan saat pemberangkatan. Sementara 1 pleton di siagakan di lokasi debat, guna pengamanan jalannya debat.
“Kami sudah koordinasi dengan Polda Jatim. Dimana, nantinya pengamanan di lokasi lebih banyak dari personel Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya. Kami berusaha membuat pilkada ini kondusif. Mengubah zona merah menjadi zona putih. Sehingga, tidak ada kejadian yang tidak diinginkan,” kata Kapolres Probolinggo AKBP Fadly Samad, Senin (16/4/2018).
Sementara itu, KPU setempat meminta dalam jalannya debat, pendukung paslon tidak membawa atribut partai atau atribut calon. Yang diperbolehkan hanya seragam paslon, selebihnya dilarang di bawa ke dalam ruangan.
“Bagi pendukung tim paslon dilarang membawa atribut ke dalam ruangan. Di dalam ruangan mereka diperbolehkan menyuarakan yel-yel paslon, sesuai aturan moderator. Itupun hanya durasinya hanya 30 detik saja,” kata komisioner KPU Kabupaten Probolinggo Erfan Ghazi. (cho/saw)