Kalipucang (wartabromo.com) – Buah pisang biasanya hanya diolah menjadi keripik, sale, atau kue basah. Tapi berbeda dengan olahan desa khas Kalipucang ini, karena warga mengolah buah pisang sekaligus dengan beras. Apa jadinya?
Olahan unik ini, disebut nasi pisang. Selama ini masakan tersebut dikenal jadi makanan khas Desa Kalipucang yang berada di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan ini. Nasi dari olahan beras dan pisang, sudah ada mulai zaman nenek moyang, dan diteruskan oleh generasinya hingga sekarang.
“Sudah dari nenek moyang dulu, kalau ada acara besar ya bikin, kadang kalau pingin yang bikin,” tutur Turiah, warga Kalipucang.
Cara membuat nasi ini juga cukup mudah. Bahan-bahan yang disiapkan ada di sekitar kita, karena hanya terbuat dari nasi dan pisang kayu. Simple saja, pisang kayu diserut lalu dicampurkan dengan nasi.
Pisang kayu dipilih karena tidak semua jenis pisang dapat dibuat menjadi nasi pisang. Hanya pisang-pisang pilihan seperti pisang kayu.
“Pisang mentah dipasrah, dicampur dengan nasi dan kemudian dimasak,” tutur Turiah, ibu rumah tangga yang biasa membuat nasi pisang, Sabtu (7/4/2018).
Setelah matang, nasi pisang ini akan berwarna coklat kemerahan, seperti nasi kabuli khas arab. Bedanya, serat-serat pisang dalam sajian ini, cukup kuat terasa. Selain itu, hal yang menjadi pembeda adalah citarasa nasi, menjadi lebih manis. Perpaduan karbohidrat dari nasi dan manis dari pisang cukup menggugah selera, tidak berlebihan di lidah.
Sebagai pendamping nasi pisang, biasanya warga Kalipuncang juga memasak berbagai lauk pauk. Diantaranya sayur pokak, pepes tongkol, pepes tahu, dadar jagung, dan dilengkapi dengan sambel daun bawang prei. Duh, semakin mempersedap rasa nasi pisang ini. Sajian nasi pisang dipadukan sayur dan ikan ini, sepertinya tidak bisa untuk dilewatkan.
Nah, BoloWarmo, jika berkunjung ke daerah pegunungan di ujung selatan Kabupaten Pasuruan ini, monggo yuk mencobanya?. (trd/may)