Laku Rp 6 Ribu, Petani Kentang Probolinggo Menangis

2267

Probolinggo (wartabromo.com) – Musim panen raya kentang berimbas pada harga jual kentang hasil budidaya petani Bromo. Harga itu tak seimbang dengan biaya tanam, hingga membuat petani menangis, lantaran hanya laku Rp 6 ribu per kilogram.

Siamah, salah satu petani kentang di Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo, mengungkapkan harga kentang Rp 6 ribu per kilogram, berlaku bagi kentang dengan kualitas rata-rata. Sementara untuk kentang dengan kualitas bagus, bisa sampai Rp 9 ribu.

“Kentang yang besar-besar, memang sudah ada pasar tersendiri. Itu pun jumlahnya tidak seberapa,” ujar Siamah.

Dengan harga rata-rata sebesar itu, petani akan merugi. Sebab, saat ini harga bibit mencapai Rp 35 ribu per kilogram. Jika bibit itu, besar-besar maka 1 kilogram itu hanya cukup untuk 10 lubang. Dalam 1 hektare ladang, setidaknya petani membutuhkan bibit hingga 1 ton. Jika bagus, petani mampu memanen hingga 10 ton.
Namun terkadang petani sering merugi karena hasil panennya tidak maksimal.

“Tetapi acapkali, petani hanya mendapat hasil panen yang tak memuaskan, karena tanaman kentangnya rusak. Kalau nggak tanam, mau makan apa?” kata ibu dua anak itu.

Purwadi, petani lainnya menyebutkan, satu faktor lainnya adalah harga obatan-obatan yang mahal dan curah hujan yang tinggi. Sehingga membuat pertumbuhan kentang tidak maksimal. Tak hanya kendala mahalnya obat-obatan, petani juga cukup direpotkan dengan sulitnya mencari bibit yang berkualitas baik.

Sebab, disaat musim tanam yang bersamaan, petani di Kecamatan Sukapura dan Sumber harus berburu bibit kentang ke Kecamatan Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan. Bahkan juga mencari hingga ke Bandung, Jawa Barat. “Kalau bibit baru, maka hasil panennya banyak. Tetapi yang ketika musim tanam tiba, bibit-bibit baru itu jarang didapat. Banyak petani yang harus mencarinya ke nongkojajar, untuk mendapat bibit baru,” terangnya.

Ia menuturkan untuk harga yang paling aman bagi petani yakni dengan kisaran harga Rp. 9 ribu per kilogram. Sebab, untuk ongkos produksi tani kentang sendiri dalam satu hektar bisa mencapai Rp105 juta sekali tanam.

“Makanya paling aman ya minimal sembilan ribu mas, itu sudah cukup buat balikan modal,” ujar Purwadi.

Petani kentang di lereng Gunung Bromo berharap pada pihak terkait bisa untuk mengeluarkan kebijakan. Untuk memproteksi harga kentang, agar petani kentang tersenyum. (cho/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.