Pasuruan (wartabromo.com) – Menjual gabah kering hasil panen ke tengkulak, masih menjadi pilihan petani di Kabupaten Pasuruan. Selain harga lebih tinggi, petani juga lebih mudah bila dibandingkan dengan menjual panenannya ke Bulog.
“Panenan ini dibeli dengan harga Rp 450.000/kwintal (Rp 4.500/kg). kalau harga Bulog katanya juga menyesuaikan, tapi saya sendiri tidak tahu seberapa tinggi. Yang saya ketahui, Bulog membeli dengan harga lebih murah,” kata M Fathan, petani Desa Tondosoroh Kecamatan Kejayan Kabupaten Pasuruan.
Selain harga tinggi tengkulak juga memberikan kemudahan, karena petani juga tidak direpotkan lagi dengan berbagai persyaratan, terutama tidak kehilangan ongkos transport pengangkutan.
Seperti diungkapkan seorang petani Desa Klinter Kejayan, yang menyebutkan, bila tengkulak datang disambung sarana angkutan, yang dimilikinya.
“Jual ke tengkulak, mereka datang sendiri dan langsung membawa barangnya. Saat ini dijual ke tengkulak jelas lebih untung,” ucap M Suhaimi.
Hal sama juga diakui Mustofa, petani lain dengan mengatakan, sudah ada tengkulak yang datang dan langsung membeli. Sehingga mereka tinggal mengangkut gabah hasil panenan dari tengah sawah ke jalan.
‘Tengkulak tinggal menimbang dan langsung membayarnya dengan uang kontan,” kata Mustofa. (hrj/ono)