Probolinggo (wartabromo.com) – Sepekan terakhir muncul perbincangan ‘Jumat Bersarung’ di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Wacana itu memunculkan pro kontra di kalangan masyarakat, sehingga urung dilaksanakan.
“Permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, tokoh budaya seniman dan masyarakat di Kabupaten Probolinggo, terkait wacana perubahan seragam itu. Dimana ada wacana setiap Jumat, ASN wajib mengenakan sarung saat berdinas di kantor Pemkab Probolinggo,” ujar Penjabat Bupati (Pj) Probolinggo R. Tjahjo Widodo.
Wacana itu muncul saat Pj. Bupati bertemu dengan pimpinan DPRD Kabupaten Probolinggo beberapa waktu lalu. Saat itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo, HM. Musayyib berceletuk apakah ada kemungkinan pegawai Pemkab baik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun honorer daerah untuk menggunakan sarung setiap Jumat. Meski begitu, Tjahjo mengungkapkan, sebenarnya tak ada rencana melakukan perubahan seragam tersebut.
“Sebetulnya saya juga tidak punya rencana untuk merubah seragam tersebut. Jumat bersarung itu hanya merupakan suatu wacana, namun tetap kami kembali lagi kepada masyarakat. Saya sangat berterimakasih atas masukannya, saya sangat berterima kasih kepada seluruhnya. Dengan ini wacana itu saya cabut, sekali lagi mohon maaf,” katanya.
Kini pihaknya, menurut Tjahjo akan fokus pada pengembangan program-program yang sudah berada di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Probolinggo. “Waktu saya yang tidak lama ini, bisa melanjutkan dan mengembangkan pembangunan. Terutama banyak prestasi yang sudah ada, mulai WTP yang sudah 4 kali berturut-turut, saya merasa bangga dengan semua itu, dan tinggal mengembangkan saja ke depannya,” tambah Kepala Bakorwil Jember itu. (saw/saw)