Grati (wartabromo.com) – Khofifah Indar Parawansa sempat penasaran ketika melihat ikan lempuk, hasil budidaya warga di danau Ranu, Grati, Kabupaten Pasuruan, Senin (18/3/2018). Agenda kampanye pun berubah jadi ajang kursus, mengolah ikan lempuk.
Khofifah terlihat terheran-heran. Ia tak menyangka ikan berukuruan kecil dikembangbiakkan serta diolah menjadi masakan istimewa.
“Baru kali in saya menemukan ikan kecil yang sudah bertelor,” tutur khofifah, di tengah kerumunan warga pembudidaya ikan lempuk di keramba.
Penasaran ia kemudian terus mencermati, hingga kemudian mencoba mengolah ikan lempuk bersama sejumlah ibu-ibu.
Di sela mengolah ikan lempuk, Khofifah mengaku sebagai salah satu penikmat ikan tawar, yang biasa ada di danau. Tapi baru kali ini ia menemukan ikan lempuk. Menurutnya, ikan ini unik, karena dengan ukuran mungil, ternyata sudah bertelur.
Belakangan ia baru menyadari, bila ikan lempuk selama ini dibudidaya dalam keramba di danau Ranu itu, kemudian diolah dan dijadikan buah tangan khas Pasuruan. Umumnya, ikan lempuk diolah dalam bentuk crispy, dengan ragam kemasan.
Ia kemudian berbincang, dan mengarahkan pengolahan ikan lempuk bisa menggunakan vacuum fraying. Dengan alat ini, produk olaha ikan lempuk bisa lebih awet, kemungkinan mencapai 6 sampai 8 bulan.
“Agar bisa menjaga crispy-nya, jadi bisa menggunakan TTG (Teknologi Tepat Guna),” ujar khofifah.
Sepertinya ia coba berpikir keras, karena produk olahan ikan lempuk khas Pasuruan perlu penanganan lebh, diantaranya dengan pengembangan pasar selain proses pemgolahannya. (trd/ono)