Pasuruan (wartabromo.com) – Desain tol Gempol-Pasuruan (Gempas) seksi 3A, dengan menerabas dan memotong Jl. KH. Mansyur Kota Pasuruan, ditolak warga. Pasalnya, desain hingga merubah jalan kota menjadi jalan layang itu, bakal merugikan warga.
Penolakan salah satunya disampaikan Siti Fatimah, seorang ibu rumah tangga, yang berada di sekitar proyek tol kepada wartabromo.com, Jumat (9/3/2018) siang.
Menurutnya, rencana jalan tol dengan memotong jalan dan berada pada bagian bawah, dianggap tidak masuk akal. Kondisi itu selanjutnya membuat jalan raya kota saat ini, diubah menjadi jalan layang. Warga menilai, rencana itu bakal menimbulkan dampak negatif, karena setidaknya pengguna jalan layang menjadi kesulitan, terlebih bila yang melintas sepeda kayuh.
Dicontohkan, banyak pedagang sayur selama ini menggunakan sepeda kayuh, berkeliling menjajakan dagangannya.
“Marigene biasa e regone tahu sewu, maleh mundak rongewu (sebentar lagi, biasanya harga tahu seribu rupiah, naik menjadi duribu). Makanya saya tolak jalan layang itu nanti,” tandas Siti Fatimah.
Bahkan dimungkinkan nanti, keberadaan tol yang berada di bagian jalan layang, yang jadi penghubung wilayah Kota dan Kabupaten Pasuruan itu, menjadi membahayakan.
Hal itu, kemudian menjadi salah satu dasar warga menolak desain tol Gempas seksi 3A yang memotong jalan KH Mansyur, hingga menjadikannya jalan layang.
Diwartakan sebelumnya, warga mengadu kepada anggota DPRD Kota Pasuruan saat meninjau proyek nasional jalan tol seksi 3A (6,6 km).
Banyaknya keluhan warga yang terdampak, DPRD Kota Pasuruan menanggapi dengan segera membentuk Pansus Tol, berisikan perwakilan seluruh fraksi. (trd/ono)