Probolinggo (wartabromo.com) – Deru penuh bising keluar dari knalpot motor 4 tak, yang tengah memacu di sirkuit Panglima Sudirman, Kota Probolinggo, Minggu (4/3/2018). Digaris akhir, pebalap dengan nomor 96 menjadi yang pertama kali menyentuh garis finis kelas 125 CC pemula Probolinggo pada gelaran Dandim Cup 2018.
Ya, dengan perawakan paling cilik diantara 5 rivalnya, Hafizd Fahril Rasyadan (10), putra daerah asal Kota Probolingo, mampu menjadi juara pertama. Tak hanya di kelas itu, Rasya (panggilannya) juga mampu juara 5 di kelas MP6 dan juara 4 di kelas MP5. Sayang, di salah satu kelas, motor Honda Blade yang digunakannya mengalami trouble. “Padahal tinggal satu putaran dan saya di posisi kedua,” ujar Rasya, pasca balapan.
Saat wartabromo.com, melihat gaya balapnya, mengingat pada almarhum Deny Triyugo Laksono, pebalap nasional asal Kota Probolinggo. Usut punya usut, Rasya yang merupakan putra dari pasangan Imron Hamsah (35) dan Vini Nuryanigsih (35), ternyata masih keponakan Deny Triyugo.
“Saya, dulu selalu diajak sama Om kalau ada kejuaraan. Om Deny sempat bilang ke saya, besok-besok saya harus lebih dari Om,” tutur Rasya dengan mata berkaca-kaca mengingat mendiang pamannya.
Imron, ayah Rasya menuturkan, putranya mulai menekuni olahraga balap di usia 5 tahun atau semenjak duduk di sekolah TK, yakni di balap sepeda BMX. Kemudian tak lama berselang, ia dilatih oleh Deny menggunakan motocross. Setahun di motocross, siswa kelas 4 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sukabumi 2 ini, beralih ke lintasan aspal yakni di ajang road race.
Event pertama kali yang diikuti adalah event nasional, Yamaha Cup Race (YCR) di kelas MP6 (moto prix kelas 125cc) standart pemula. “Adik saya mencium bakat alami Rasya dibalap road race. Sehingga kami dukung sepenuhnya, termasuk dengan menyekolahkan dia sekolah balap,” tutur Imron.
Dengan menggunakan nomor start 96, sudah banyak prestasi diraih oleh Rasya, baik di kejuaraan lokal, daerah maupun regional. Diawal tahun ini, setidaknya menyabet juara 3 di kelas MP6 di Nganjuk tahun 2018 dan juara 3 kelas MP6 di ajang FDR Road Race Open Sidoaarjo. “Kita sengaja turunin Rasya di kelas dewasa, agar bisa mengasah mental dan emosinya bisa stabil mas,” terang Imron.
Dengan usianya yang masih belia, diperkirakan cucu Seno Lambada ini, akan mendulang banyak trofi yang akan mengisi lemari di rumahnya jalan Cokroaminoto V/96 Kota Probolinggo. “Saya saat ini sedang kejar jam terbang di ajang balap Road Race, karena saya pengen jadi pebalap internasional seperti Om saya,” celetuk Rasya sambil senyum malu.
Meski, jadwal latihan dan event road race begitu padat, tetapi jenjang pendidikan tetap diutamakan. Rasya selalu mengikuti pelajaran sekolahnya dan tidak pernah ketinggalan. “Alhamdulillah meskipun jadwal latihan dan kejuaraan padat, putra saya tidak ketinggalan dalam hal pelajaran sekolahnya,” tambah Vivi, ibunda Rasya. (saw/saw)
.