Rembang (wartabromo.com) – Sungguh memprihatinkan nasib nenek ini. Di usianya ke 98 tahun, nenek Senatun harus tinggal seorang diri di sebuah gubuk reyot di Dusun tegalan, Desa Kedung banteng, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan.
Terlihat, gubuk tersebut hanya terbuat dari bambu yang sudah tidak layak huni. Atapnya pun sudah berlubang. Bocor saat hujan.
Nenek Senatun pun kerap kali kehujanan dan mengungsi ke rumah sebelahnya. Tidak ada kasur, hanya ada dipan bambu untuk tidur. Bahkan, kamar mandinya pun hanya berisi bak kecil tempat air.
Senatun sudah tinggal sendirian selama 2 tahun terakhir ini, karena kedua anaknya sudah tiada. Untuk hidup sehari-haripun, Ia harus bergantung dari bantuan saudara sekitar rumahnya.
Kondisi Senatun terlihat memprihatinkan. Tapi santunan pemerintah, katanya sampai kini belum sempat ia terima. Alasannya, boleh dibilang cukup miris. Gara-gara persoalan administratif kependudukan, yang konon harus tertib.
Kholifah, keluarga Nenek Senatun mengatakan, nenek Senatun sudah tidak bisa melihat dan ada gangguan pada pendengarannya.
“Sudah lama mas, tidak ada bantuan sama sekali. Alasannya karena KK (kartu keluarga) tidak bisa di pakai,” kata Kholifah.
Kini keluarga hanya bisa pasrah, Karena kerap kali mengusahakan bantuan, tapi tetap tak ada hasil.
Terlebih Senatun yang bakal terus panjatkan doa, berharap sang pengendali pemerintahan, ada yang peduli. (fik/may)