Probolinggo (wartabromo.com) – Dua warga desa di Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, terancam terisolir. Pasalnya, jalan tembus yang melewati pemukiman warga tergerus aliran sungai Minggung.
Dua desa itu adalah Desa Kalidandan dan Desa Blimbing, yang terletak di bawah lereng Pegunungan Argopuro. Jalan desa dengan lebar sekitar 3 meter tergerus arus deras air Sungai Minggung yang membelah desa itu.
“Kemarin setelah hujan reda, ambrolnya plengsengan itu diketahui warga. Mereka kemudian melaporkan kepada kepala desa,’ ujar Samsudin, salah satu warga, Selasa (27/2/2018).
Menurutnya, hujan yang terjadi pada siang hari tersebut sangat deras, apalagi durasinya cukup lama. Plengsengan sungai setinggi 2 meter yang dibangun pada 2014 lalu itu, ambrol setelah diterjang arus banjir. Panjangnya mencapai 7 meter dengan lebar 1,5 meter tergerus air.
Akibatnya, badan jalan hanya tinggal separuh saja. Sehingga kendaraan roda 4 tidak bisa masuk dan hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda 2.
“Kalau mobil gak bisa, hanya motor dan pejalan kaki saja yang bisa lewat. Itupun harus bergantian ketika melintas di jalan yang ambrol, sebab khawatir jatuh,” tutur pria yang berprofesi sebagai pendidik itu.
Warga masyarakat pun khawatir jika ada banjir susulan yang mengakibatkan akses jalan terputus. Jika putus, ratusan warga di Dusun Klomplang dan Dusun Jerukan, Desa Kalidandan dan Dusun Kalibiru, Desa Blimbing akan terisolir. Sebab, hingga saat ini hujan masih terus berlangsung. Jika tidak diperbaiki lagi mungkin jalan ini akan habis diterjang banjir.
“Jalan ini satu-satunya jalan akses warga di dua desa ini. Setelah dusun diatas sungai ini hanya hutan saja. Sehingga, kalau putus, warga harus menyeberangi sungai untuk menuju ke Pakuniran atau lainnya,” tambah Sumitro, warga Desa Kalidandan lainnya. (saw/saw)