Pasuruan (wartabromo.com) – Warga Pasuruan rela antri untuk saksikan gerhana bulan. Ini karena LAPAN Pasuruan Siapkan 8 teleskop saat nobar (31/1/2018) dengan rincian 6 teleskop untuk periksa kondisi langit, 2 lainnya untuk digunakan masyarakat.
6 teleskop untuk langit itu supaya bisa mengetahui arah-arah pergerakan bulan. Sementara itu, satu monitor juga disediakan, untuk melihat benda langit setelah direkam dengan menggunakan alat rekam CCD (Charge-Coupled Device)
Bambang Setiahadi, Fungsional khusus LAPAN Pasuruan menjelaskan, untuk menentukan fenomena gerhana bulan, LAPAN Pasuruan mencari informasi arah koordinat besaran jarak bumi ke bulan.
Setelah itu teleskop di setting ke arah-arah tertentu, dan di rekam melalui CCD, yang selanjutnya bisa disaksikan di monitor. CCD tersebut selanjutnya memperlihatkan gerhana bulan, apakah kelihatan agak besar atau tidak. Kemudian memperlihatkan orbitnya yang kemerahan. Setelah itu tangkapan alat perekam tersebut memperlihatkan bulan hilang total dan keluar kembali terlepas dari bumi.
“Masyarakat bisa melihat melalui teleskop bentuk gerhana total, gerhana persial lagi dan sepenuhnya terlepas bayangan Bumi,” terang Bambang, pria yang pernah menjabat Kepala LAPAN Pasuruan ini.
Sementara itu, masyarakat dari yang berusia dini sampai dewasa, terlihat antusias, meski harus antri demi melihat gerhana dari lubang teleskop. Rabu malam.
Diketahui Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Pasuruan, memfasilitasi nonton bareng gerhana bulan langka yang pernah terjadi 152 tahun yang lalu untuk masyarakat sekitar Pasuruan. Dalam nonton bareng gratis ini LAPAN menyediakan layar monitor berukuran 42 inchi, juga 8 teleskop. (fik/may)