Pasuruan (wartabromo.com) – Pemerintah dinilai lemah terkait kemungkinan terjadinya jalan rusak imbas proyek SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum) Umbulan. Akibatnya, jalan rusak menjadi polemik hingga kemudian dikesankan tambal sulam dan pemborosan anggaran.
Penilaian tersebut sebagai bentuk keprihatinan, salah satunya oleh Nur Shofyan, warga Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan.
Dikatakan, jalan rusak menjadi perhatian seriusnya, karena terungkap bila pemerintah, baik di tingkat kabupaten ataupun propinsi, sepertinya tidak memiliki perencanaan dengan baik.
“Seharusnya ada gawe proyek besar seperti ini mereka duduk bareng lintas kepentingan, menyiapkan segala sesuatunya,” ujar Shofyan kepada wartabromo.com, Rabu (31/1/2018).
Dilanjutkan oleh Shofyan, menyikapi persoalan jalan rusak, pemerintah kabupaten dan propinsi, dianggap tidak padu. Bahkan dikesankan saling keukeuh dengan kewenangan dan kepentingan masing-masing, yang ia istilahkan dengan ‘iki tekmu iki tekku’ (ini punyamu, ini punyaku).
Hal itu digambarkan, dengan adanya pembangunan jalan di wilayah Gondangwetan, padahal nanti bakal ‘dirusak’ kembali karena ada pemasangan pipa Umbulan, untuk penyaluran air bersih di lima daerah wilayah Jawa Timur itu.
“Lihat aja jalan Gondangwetan yang baru diaspal dan dicor bagus. Sebentar lagi pasti akan “dirusak lagi”. Sudah berapa duit negara yang akan terbuang percuma?,” ungkapnya penuh sesal.
Kondisi itu telah menimbulkan dampak buruk bagi warga, karena aktifitas kegiatan sehari-hari menjadi terganggu.
Diketahui, jalan sepanjang 30 kilometer di Pasuruan rusak, setelah berbagai jenis kendaraan kerap menjadikannya alternatif jalur berlalu lintas, imbas pengerjaan proyek SPAM Umbulan.
Mengurai persoalan jalan itu, Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf pun telah mengundang pihak pelaksana proyek SPAM Umbulan untuk dapat melakukan perbaikan. (ono/ono)