Probolinggo (wartabromo.com) – Seorang santri pondok pesantren (Ponpes) Syeh Abdul Qodir Jaelani Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, hanyut terbawa arus Kali Kertosono, Jumat (19/1/2018). Hingga saat ini, warga dan petugas masih melakukan pencarian.
Berdasarkan informasi yang dihimpun wartabromo.com, peristiwa naas itu terjadi saat salah satu santri mandi di sungai yang berada di belakang pondok sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu, kondisi wilayah Kraksaan sedang hujan deras. Tak hanya di Kraksaan, hujan lebat juga terjadi di lereng Pegunungan Argopuro yang merupakan hulu dari Kali Kertosono.
Meski begitu, beberapa santri mandi di air sungai yang berwarna cokelat itu. Selain karena mendekati waktu Maghrib, mereka juga sudah terbiasa mandi di sungai ini. Naas, salah satu dari mereka terseret arus sungai yang mengalir dengan deras.
“Betul ada laporan bahwa salah satu santri hanyut saat mandi di sungai. Kami belum tahu namanya. Saat ini, petugas dan warga sedang melakukan pencarian,” kata Kapolsek Kraksaan, Kompol. Budi Harianto.
Kompol Budi mengatakan, saat ini proses pencarian oleh santri, warga, polisi dan TRC BPBD masih dilakukan. Fokus utama pencarian adalah di sekitar lokasi tenggelam. Selain itu, tim juga memyebar mencari di muara sungai yang berakhir di Desa Kalibuntu.
“Belum ditemukan. Ada yang mencari disekitar TKP dan juga hilir sungai yang bermuara di Kalibuntu. Proses pencarian terkendala arus sungai yang deras dan penerangan. Ditambah saat ini, hujan masih mengguyur wilayah Kraksaan,” ujar pria asal Malang ini.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Pondok Pesantren yang dipimpin oleh KH. Hafidz Aminuddin itu. Jika hujan belum reda, petugas berencana menghentikan sementara proses pencarian. “Kalau tidak memungkinkan, kami akan melanjutkan pencarian pada besok pagi,” tandas Kompol Budi. (cho/saw)