Pasuruan (wartabromo.com) – Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Pasuruan, Joko Cahyono mengungkap perbedaan politik merupakan keniscayaan. Sehingga ia meminta untuk saling menghargai dan memahami sikap partai politik terkait keputusan mengusung pasangan Irsyad Yusuf-Mujib Imron (Adjib).
“Berbeda itu Indah, karena sekalipun bersama tak senantiasa sama,” ujar Joko melalui aplikasi chat kepada wartabromo.com, Rabu (17/1/2018).
Digambarkan, realita Pesta Demokrasi Pilkada pasuruan saat ini, rakyat dihadapkan pada ragam pilihan sederhana, berupa setuju dan tidak setuju.
Diketahui, pasangan Adjib diusung sepenuhnya oleh partai politik yang memiliki 50 wakil di DPRD Kabupaten Pasuruan. Sehingga dipastikan Adjib menjadi satu-satunya kontestan di Pilkada nanti.
“Jika setuju pilih Adjib jika tidak setuju terhadap kepemimpinan Mas Irsyad maka pilih Bumbung Kosong,” imbuh Joko yang mengaku tengah bersama Menteri Ekonomi Enggar Lukito.
Joko menegaskan pilihan politik itu merupakan hak rakyat yang tidak bisa dirampas oleh siapapun, ditengah kewajiban dan konsekwensi yang juga melekat. Iapun menilai dengan diusungnya pasangan Adjib oleh 100% partai politik, tidak bisa diartikan demokrasi di Kabupaten Pasuruan telah mati.
“Demokrasi itu dari oleh dan untuk rakyat, artinya rakyat tidak sedang dikebiri haknya, silahkan menggunakan haknya, pilih Adjib atau bumbung kosong artinya pilihan dalam berdemokrasi masih sangatlah terbuka,” pungkasnya.
Beberapa waktu terakhir aksi ajakan menolak pasangan tunggal Irsyad Yusuf-Mujib Imron (Adjib) mulai marak. Salah satu bentuk kampanye bertuliskan ‘save bumbung kosong’ tersebut mengemuka di linimasa media sosial.
Partai Nasional Demokrat (Nasdem) kemudian membuka diri ke penyuara bumbung kosong untuk berdialog terkait sikap partai politik hingga muncul dukungan ke pasangan Adjib. (ono/ono)