Kraton (wartabromo.com) – Menggambar sketsa dengan pensil? Barangkali dianggap biasa oleh seorang seniman asal Rejosari, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Cara lama itu bisa ditinggal dan diganti dengan solder dan triplek. Lho kok bisa?
Adalah Samsul Huda yang mencoba berkreasi menggambar dengan media tak umum itu. Bermula dari iseng, lukisan sketsa dengan cara ‘dibakar’ dengan solder itu dijadikan kenang-kenangan untuk temannya yang hendak naik haji tahun lalu.
Tanpa disadari hasil karyanya itu justru membawa berkah. Lukisannya kian dikenal hingga kemudian ia memantapkan diri memproduksi secara massal. Dengan kerja kerasnya, lukisan sketsa yang ia buat kini sudah menembus pasar luar negeri.
“Orang Malaysia diantaranya, banyak yang pesan lukisan,” ujar Samsul Huda.
Belakangan diketahui, karya lukisan sketsa tidak lumrah itu, dalam istilah seni rupa biasa disebut pirografi.
Seni ini menggabungkan alat mirip solder listrik dengan ujung dimodifikasi sedemikian rupa dan media triplek (kayu lapis). Dalam praktiknya, solder dalam kondisi panas digoreskan, hingga menyerupai obyek yang diinginkan.
Dikatakan oleh Samsul, pembuatan lukisan ‘bakar’ terbilang sulit. Pada awal-awal belajar, ia harus melakukan ujicoba terus menerus, sampai kemudian memiliki kemampuan dan ahli mengguratkan solder panas ke triplek.
“Yang susah itu harus mampu menyesuaikan tingkat panas pada alat solder, agar tidak mudah mati pada saat melukis di kayu triplek. terutama ketika membuat lukisan wajah seseorang,” ungkapnya.
Nah, dalam produksinya dibantu dua karyawannya, Samsul Huda kemudian memperkaya bentuk lukisannya, mulai bentuk grafis, sketsa wajah maupun gambar tubuh secara keseluruhan sampai dengan kaligrafi.
Harga yang dipatok juga beragam, sesuai dengan tingkat kesulitan dari obyek yang dipesan atau yang diinginkan.
Untuk lukisan sketsa wajah, harga berkisar Rp 150 ribu sampai Rp 750 ribu. Sedangkan harga untuk lukisan ‘bakar’ kaligrafi bertema Asmaul Husnah, samsul memasang harga Rp 250 ribu hingga Rp 300 ribu.
“Semua harga tersebut tergantung tingkat kesulitan pembuatannya,” tandasnya.
Omset lukisan pirografi itupun mencapai puluhan juta rupiah tiap bulannya. Untuk memenuhi pesanan pelanggan, rata-rata hampir 20 lukisan setiap hari dibuat di art galeri miliknya. (ono/ono)