Prigen (wartabromo.com) – Calon Gubernur (cagub) Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa memiliki rancangan peningkatan ekonomi masyarakat dengan penguatan peran perempuan. Rancangan terfokus pada pemberdayaan perempuan tersebut, terangkum dalam impiannya untuk dapat menerapkan konsep Petik-Olah-Kemas-Jual.
Hal itu diungkapkan Khofifah usai bersilaturahim dengan kyai dan ulama di pondok pesantren Singa Putih Munfaridin di Dusun Sentong, Desa Lumbangrejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, kemarin.
Konsepsi Petik-Olah-Kemas-Jual, sepertinya lebih spesifik dilontarkan Khofifah, pada peningkatan nilai sebuah produk yang selama ini menjadi mata pencaharian masayarakat daerah pesisir maupun pegunungan. Penekanan (geokultur) ini secara umum dikenal sebagai masyarakat pinggiran.
“Saya sejak dulu punya mimpi Petik-Olah-Kemas-Jual. Kalau yang memetik ikan itu suami di laut, maka istrinya punya kemampuan mengolah. Kalau sudah mengolah, istri juga punya kemampuan mengemas,” tutur Khofifah.
Cagub pasangan Emil Dardak ini melanjutkan, dari serangkaian kemampuan untuk memperoleh penghasilan inilah, kemudian dibutuhkan kebijakan berupa fasilitasi atau dibangunkan akses pasar, sehingga dapat menjual produk dalam kemasan.
Menurutnya, untuk mengolah dan mengemas mudah dilakukan, karena terdapat teknologi yang bisa dengan mudah dioperasikan secara sederhana, meski oleh perempuan sekalipun.
“Pindad ada di Malang punya teknologi murah, aplicable pada nelayan, terutama istri nelayan. Format seperti ini peluangnya sangat besar untuk percepatan pengentasan kemiskinan di pesisir,” tandasnya.
Pemikiran yang sama juga ditujukan oleh Khofifah pada masyarakat yang berusaha mendapat penghasilan di sektor pertanian maupun perkebunan.
Selain kemudahan akses pasar, support peralatan juga seharusnya sudah bisa dilakukan. Sumber pendanaan pemerintah selama ini terbilang sudah mampu untuk meraih kepentingan penguatan ekonomi dengan prinsip pemberdayaan perempuan itu.
“Kalau (hasil panen) tidak diajarkan olah dan kemas, maka mereka petik-jual,” tegasnya.
Padahal diversifikasi (penambahan nilai) produk olahan sekaligus dikemas sehingga lebih higenis, dikatakan oleh Khofifah dimungkinkan dapat dijual leluasa di pasar lokal hingga pasar intenasional. (ono/ono)