Pasuruan (wartabromo.con) – Antiklimaks, barangkali itulah yang terjadi, terkait perebutan sokongan pencalonan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Pasuruan. Ekspektasi adanya pertarungan ide hingga program dari sejumlah tokoh, untuk masa depan Kabupaten Pasuruan, sepertinya tidak bakal tersaji.
Betapa tidak, sang petahana Irsyad Yusuf mutlak mendapatkan dukungan penuh dari mayoritas partai politik di Kabupaten Pasuruan. Beberapa pihak pun menilai Kabupaten dengan jumlah penduduk hampir mencapai 1,6 juta jiwa ini, bakal bertemu pemilihan dengan pasangan calon tunggal atau yang kaprah disebut bumbung kosong.
Bersama KH Mujib Imron, pasangannya, Gus Irsyad, begitu sapaan akrabnya, mampu mengumpulkan dukungan dari tujuh partai politik sekaligus untuk berkoalisi.
Dimulai dari partai Nasdem, rekomendasi diturunkan ke duo Gus ini, kemudian berturut-turut PPP, PKB, partai Golkar, partai Gerindra, PKS dan terakhir menyusul partai Hanura.
Figur Gus Irsyad sebagai ketua PKB Kabupaten Pasuruan berpadu dengan Gus Mujib, yang dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al-Yasini Wonorejo, sepertinya cukup memberi reaksi dari partai-partai politik itu, untuk memutuskan bersama-sama mengusungnya di Pilkada 2018 kali ini.
Sementara figur ‘kuat’ lain, Riang Kulup Prayuda, yang saat ini sebagai Wakil Bupati Pasuruan disebut-sebut bakal mampu menandingi keperkasaan Gus Irsyad. Sejak beberapa tahun terakhir, nama pria yang dipanggil Mas Gaga itu, terus mengemuka, malah kian waktu terus menguat.
Tapi beberapa waktu lalu, Mas Gaga, justru mengungkapkan penyesalan ke publik, lantaran belum mampu meraih tiket untuk bertarung merebut kursi nomor satu di Kabupaten Pasuruan ini.
Meskipun demikian, sebenarnya masih ada peluang baginya, karena partai Demokrat sampai saat ini belum memberikan keputusan, untuk urun dalam arena perebutan jabatan Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan periode 2018-2023.
Partai besutan SBY itu bisa saja berangkulan dengan PDI Perjuangan dan menyatakan diri mendukung Mas Gaga, menjadi kontestan menghadapi duo Gus. Diketahui, PDI Perjuangan belum menentukan sikap, karena masih mencoba mengisi siapa nama-nama yang bakal dituliskan di surat rekomendasinya nanti.
Ya, masih ada waktu. Tinggal dua hari untuk bersikap, terutama bagi Mas Gaga, sehingga nanti dapat menyodorkan diri dan mengisi formulir pendaftaran di KPU.
Tentu saja tiket pencalonan itu berasal dari partai Demokrat dan PDI Perjuangan, atau barangkali ada tambahan partai non parlemen, seperi PAN dan lainnya.
Ruang ini menjadi titik balik, melihat kembali bagaimana posisi dan peran partai politik mulai masa orde lama hingga saat ini, masa milenial.
Setiap masa, parpol menghadapi kebutuhan maupun problematika berbeda. Dan diyakini pula parpol bisa segera menyesuaikan diri dan berhasil memberikan sumbangsih peran sosial politiknya, selain juga mampu keluar dari tiap persoalan yang mungkin dihadapinya.
Kondisi sosial kemasyarakatan kekinian semakin dinamis. Secara praktis, partai politik saat ini dituntut kembali menyelaraskan diri dengan kehidupan sosial masa kini.
Nah, mencoba mengesampingkan mahzab, aliran, hingga lahir atau darimana partai itu berasal. Tidak dipungkiri, seluruh partai politik memiliki keinginan sama, yakni keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
Keinginan partai itulah kemudian dimuliakan dengan diberikannya kesempatan untuk berkiprah, bersosial, bahkan bersekutu untuk bersama-sama mewujudkan impian, kemakmuran masyarakat, salah satunya pemilihan kepala daerah. (*/*)