Gondangwetan (wartabromo.com) – Festival Makan Salak bersama istri Bupati Pasuruan, Lulis Irsyad Yusuf, di Balai Desa Wonosari, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, berlangsung seru, Sabtu (30/12/2017). Kegiatan terangkum dalam Maulid Nabi Muhammad SAW itu, sepertinya benar-benar menjadi ajang mengenalkan salak, sehingga dapat menjadi produk unggulan Kabupaten Pasuruan.
Keseruan langsung terlihat, saat ratusan warga berkerumun memadati balai desa Wonosari. Mereka seakan tidak sabar menyantap buah salak yang menumpuk di piring-piring yang disediakan.
Tidak berapa lama, cling! Buah salak yang disajikan pun menjadi sasaran. Warga yang hadir sebagian besar dari ibu-ibu tersebut langsung menikmati manis dan segarnya salak asal Desa Wonosari, yang dikenal dengan sebutan salak Kersikan itu.
Serunya, beberapa ibu-ibu terlihat masih sempat-sempatnya saling berebutan salak, meskipun dengan mereka yang berusia muda. Tidak ada ketegangan, karena semua terlihat ceria menyantap salak bersama istri Bupati Pasuruan, Lulis Irsyad Yusuf.
“Wah seru banget,” celetuk Lulis.
Dikatakan, potensi Kabupaten Pasuruan sangat banyak, salah satunya adalah buah salak dari desa Wonosari ini.
Ia menginginkan Salak Wonosari merupakan salah satu produk unggulan, seperti pada mangga klonal 21 yang beberapa waktu lalu sempat booming di pasaran. Sehingga diharapkan, buah salak dapat menjadi penopang perekonomian warga Kabupaten Pasuruan, khususnya Desa Wonosari,
“Harapannya buah salak ini menjadi viral juga,” terang Lulis.
Dijelaskan, bila disandingkan dengan salak dari daerah lain, kualitas salak Wonosari tidak kalah. Untuk itu, diperlukan kreasi atau inovasi agar salak menjadi produk olahan, sehingga memiliki nilai tambah berlipat di pasaran.
“Kalau produk-produk (olahan salak) ini dilakukan secara istiqomah pasti akan dapat hasilnya,” kata Lulis penuh keyakinan.
Sementara Luluk asal Desa Karangan, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan, mengaku bangga dapat menikmati salak dan seru-seruan bersama istri Bupati Pasuruan.
Gagasan Festival makan salak ini dinilai sebagai salah satu cara yang harus diapresiasi, karena salak di Wonosari terbilang melimpah.
“Bagus ya, festival ini harus terus dilakukan. Itu kan salak-nya besar-besar. Enak sekali, manis banget pokoknya,” ujarnya sambil kemudian menggigit salak.
Selain itu, momen kali ini sekaligus menjadi puncak memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Desa Wonosari. Sedangkan dalam rangkaiannya juga diresmikan gedung PAUD dan Taman Kanak-kanak serta Polindes Desa Wonosari, Kecamatan Gondangwetan, Kabupaten Pasuruan. (*/*).