Pasuruan (wartabromo.com) – Seorang pria menjadi korban kekerasan hingga tak sadarkan diri di rumahnya di Dusun Cemoro RT 01/RW 01, Desa Blarang, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Ia dihajar tetangganya, yang tidak terima ditegur saat buang air kecil sembarangan.
Korban bernama Sahar (42) itu, saat ini masih mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Tutur, Kabupaten Pasuruan. Ia menderita luka serius pada bagian wajah dan sejumlah bagian tubuhnya.
Sahar diduga telah dihajar oleh Sukarto (51), tetangganya dengan pukulan batang pohon kopi dan sebuah batu.
Dari sejumlah keterangan, peristiwa bermula ketika Sahar asik menikmati istirahat di dalam rumah, Rabu (13/12/2017) sekitar pukul 19.00 WIB. Tidak berapa lama, muncul Sukarto dan tiba-tiba berdiri di depan pagar rumah Manab, tetangganya.
Mengetahui tetangganya berada di depan rumah itu, Sahar kemudian keluar. Sepertinya malam itu, ia hendak menyapa dan mencoba berbasa-basi mempersilahkan masuk ke dalam rumah.
Namun belum sempat menyapa, ia justru dikagetkan dengan ‘aksi’ Sukarto, yang buang air kecil di pagar rumah Manab.
Tak banyak cakap, Sukarto pun ditegurnya. Namun, bukan permintaan maaf yang diterima, malah justru hardikan balik dari Sukarto, hingga berlanjut ke percekcokan.
“Katanya tadi sempat cekcok mulut, terus berkelahi,” ujar Toha, warga.
Pertengkaran memuncak, Sukarto naik pitam dengan melempar sebuah batu dan mengenai Sahar. Aksi koboi sang tetangga pun kian beringas. Pelaku langsung memukuli wajah dan tubuh Sahar dengan batang kayu pohon kopi.
Kerasnya pukulan membuat Sahar terkulai dan jatuh pingsan, saat mencoba lari menghindari kebrutalan Sukarto.
Beruntung aksi kekerasan itu segera diketahui warga sekitar, yang sempat mendengar teriakan meminta pertolongan.
Terpergok warga, pelaku kemudian lari meninggalkan lokasi sekitar tempat buang air kecilnya itu.
Warga dan kerabat lain, kemudian ramai-ramai menyelamatkannya ke Puskesmas untuk dilakukan perawatan medis.
Sementara itu, kepolisian sektor Tutur bersama perangkat desa Blarang, masih mencari keberadaan Sukarto yang melarikan diri. (ozi/ono).