Pasuruan (wartabromo.com) – Produksi susu Kabupaten Pasuruan untuk penuhi 89.318 ton tahun ini, diyakini bakal terlampaui. Pasalnya, dari catatan periode Agustus 2017, sebanyak 88.000 ton susu, telah diproduksi.
Perkiraan itu disampaikan oleh Kasi Sumber Daya dan Kawasan Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan, Andewi Ambarupni, kemarin.
Bila merujuk catatan bulan Agustus termasuk pada kwartal II itu, rata-rata produksi tiap bulan berkisar 11.000 ton. Sehingga, target produksi susu menginjak akhir kwartal III tahun ini, semestinya sudah terlampaui.
“Kami menyakini target 89.318 ton produksi susu tahun 2017 terlampaui. Pada kwartal II saja, produksi sudah 93,63% dari target,” kata Andewi.
Dijelaskan kemudian, keyakinannya itu dianggap cukup beralasan. Produksi susu dimungkinkan kian melimpah, karena peternak tidak kesulitan mendapatkan air dan rumput untuk pakan ternak, saat memasuki musim penghujan seperti saat ini.
Dari catatan Dinas Peternakan, target produksi susu tahun 2016 juga melampaui target. Dari 86.214 ton susu yang direncanakan, terdapat 99.417 ton yang telah diproduksi saat itu.
Sehingga, iapun memperkirakan tahun ini, angka produksi susu melebihi dari capaian tahun lalu.
“Harapannya melampaui tahun lalu karena jumlah ternak sapi perah meningkat,” imbuhnya.
Diungkapkan, jumlah populasi sapi perah di Kabupaten Pasuruan mencapai 86.847 ekor. Tersebar paling banyak di wilayah Kecamatan Tutur, Puspo, Grati dan Lekok. Beberapa tempat seperti Kecamatan Purwosari dan Purwodadi, mulai terdapat ternak sapi perah, yang terus berkembang.
Pada tahun 2014 sapi perah sekitar 80.551 ekor dan bertambah lumayan besar pada 2015 sebanyak 84.424 ekor. Sedangkan pada 2016, data Dinas Peternakan mengungkap ada 86.847 ekor.
Susu sapi perah itu, dikirim ke koperasi-koperasi di tiap kecamatan, untuk selanjutnya dikirim ke pabrik pengolahan susu.
Pemerintah daerah, dikatakan juga mempunyai pusat penelitian berupa Unit Pelaksana Tehnis Daerah (UPTD) Budidaya Ternak sapi, di Desa Sumberejo, Kecamatan Purwosari. Selain itu, dalam perkembangannya, terdapat Sentra Peternakan Rakyat (SPR), berada di Purwosari dan Tutur. (ono/ono)