Pasuruan (wartabromo.com) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pasuruan disibukkan dengan laporan temuan 1 penderita penyakit difteri baru. Dengan temuan ini, jumlah terinfeksi difteri di Kota Pasuruan selama tahun ini menjadi 10 kasus.
Pasien diduga mengalami infeksi difteri itu, dikatakan masih mendapat perawatan di Rumah Sakit Soedarsono, Kota Pasuruan.
Tidak diungkapkan secara pasti identitas diri maupun asal korban suspek difteri kali ini. Hanya saja dipastikan Dinkes telah melakukan upaya pencegahan, langsung menyelidiki kemungkinan epidemiologi di areal wilayah, diduga terjangkiti virus difteri.
Sebelumnya, menurut data suspek (data yang belum dikonfirmasi ke pemerintah propinsi), jumlah penderita difteri di Kota Pasuruan mencapai 9 kasus, terdiri dari semua kalangan usia.
Dari kurun setahun terakhir ini, satu penderita diantaranya berusia 40 tahun, dinyatakan meninggal dunia.
Temuan tersebut diketahui terjadi pada bulan Januari, Maret, Juni, Nopember dan Desember, tersebar di sejumlah kelurahan dan perumahan.
Dijelaskan, lokasi temuan diantaranya masing-masing 1 kasus di Perumahan Bugul Pernai, Perumahan Karya Bhakti, Kelurahan kepel, Kelurahan Kebonsari dan Kelurahan Purutrejo; sedangkan 2 kasus di sepanjang 2017 ini berada di Kelurahan Purworejo.
Digambarkan, penderita difteri terdapat membran (kerak) putih keabu-abuan yang menyelimuti tenggorokan, serta bullneck (pembengkakan pada bagian luar tenggorokan). Dijelaskan, membran sewaktu-waktu bisa membesar dan mengganggu jalannya pernapasan ke jantung. Sehingga kematian pun tidak dapat dihindarkan, bila tidak segera mendapatkan penanganan medis, diantaranya operasi.
Kepala Bidang Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, Hari Kuntjoro mengatakan, penyakit difteri dapat menyerang semua kalangan usia. Meliputi balita, anak-anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia.
“Balita dan anak-anak lebih rentan terserang difteri, karena kekebalan tubuh yang rendah,” Jelas Hari kepada wartabromo.com.
Ditegaskan kemudian, pemberian vaksin (imunisasi) turut mencegah kerentanan balita dan anak-anak terhadap penyakit ini.
Hari melanjutkan, sebelum usia setahun, anak-anak setidaknya harus mendapatkan imunisasi dasar lengkap meliputi imunisasi DPT 1, DPT 2, DPT 3, Polio hingga Campak.
Vaksinasi lengkap, diperlukan agar tubuh balita di masa mendatang lebih kebal, karena memiliki antibodi kuat untuk menangkal penyakit, salah satunya difteri. (ama/ono)