Banjir Porong, Driver Dadakan Raup Hasil Wow!!!

1001

Pasuruan (wartabromo.com) – Rel Kereta Api (KA) di Porong, Sidoarjo terendam banjir tidak hanya menyisakan duka. Driver dadakan justru mampu meraup hasil jutaan rupiah, mengangkut limpahan penumpang kereta di seputar stasiun Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Sebagian orang berduka. Perjalanan mereka menuju Surabaya terganggu. Akibatnya apalagi kalau bukan gara-gara Kereta tidak bisa melaju di perlintasan Porong.

Nah, kondisi itu belakangan dijadikan peluang mencari penghasilan. Beberapa orang banting setir dan menjadi sopir travel dadakan, menunggu penumpang di Stasiun Bangil.

Hasilnya sungguh di luar dugaan. Driver dadakan ini meraup untung jutaan. Mau tahu berapa hasilnya??.

Nih coba catat, beberapa driver meraup rupiah mencapai Rp 5 juta. Bagi seorang driver dadakan, kondisi ini bak keruntuhan gunungan emas.

Salah satu driver, Hendrik, mengungkapkan sudah dua hari bertahan di Stasiun Bangil ini. Ia sengaja menunggu penumpang kereta, yang enggan naik bus fasilitas KAI.

Diketahui, perjalanan Banyuwangi atau Jember ke Surabaya, saat ini hanya berhenti di Stasiun Bangil, menyusul perlintasan KA di Porong terendam banjir sehingga tak dapat dilalui.

Sehingga KAI berikan kompensasi pengganti berupa bus untuk antar jemput penumpang ke Surabaya. Hanya saja, jumlah bus masih disediakan terbatas. Nah, penumpang pun dipaksa sabar menunggu giliran jemputan.

“Jadi penumpang yang nggak sabar menunggu bus jemputan itu karena harus pekerjaan atau ditunggu keluarga. Makanya memilih menyewa mobil kami atau naik kendaraan umum,” kata Hendrik.

Dijelaskannya, setiap hari, dirinya bisa empat rit pulang-pergi (PP) mengantarkan penumpang KA. Bisa ke Surabaya, Juanda, atau beberapa kali ke Malang. Hendrik stand by mulai pagi selepas shubuh.

“Disyukuri, lumayan banyak lah. Ada penghasilan tambahan dari dampak penutupan rel Porong,” kata pria pemilik kantin sebuah instansi di Pasuruan ini.

Diterangkan, setiap harinya, sedikitnya memperoleh penghasilan bersih sekitar Rp 1 juta.

“Istri jualan. Saya di sini. Pokoknya, sampai rel dibuka,” tambahnya.

Untuk pengenaan tarif, tergantung jarak. Semakin jauh jaraknya, tidak dipungkiri semakin mahal. “Bangil – Surabaya bisa Rp 300.000. kalau ke Juanda beda lagi. Ke Malang juga beda lagi tarifnya,” paparnya.

Satu lagi driver bernama Ulum. Hasil yang diperoleh selama banjir rel Porong, telah lebih dari Rp 5 juta. Tapi, ia tidak sendiri, karena juga berbagi dengan beberapa temannya. “Saya, beberapa teman. Tapi saya yang kasih mobilnya. Saya sendiri pun juga jadi sopir dadakan ini sudah dua hari,” akunya.

Momentum ini disebutkan tidak boleh dilewatkan. Ia mengaku akan terus ‘ngetem’ dan menarik penumpang untuk mendapat penghasilan.

“Bukan berdoa rel terus banjir lho ya. Tapi kalau masih banjir, jujur masih akan di sini. Kalau sudah tidak banjir, saya kembali lagi jadi sopir travelan,” ujar Ulum. (man/ono)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.