Probolinggo (wartabromo.com) – Hujan deras di kawasan lereng Bromo membuat jalan menuju wisata Gunung Bromo di Desa Sapikerep, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo ambrol. Diyakinkan, kerusakan insfratruktur itu belum mengganggu perjalanan di jalur wisata ini, meskipun pengendara diminta waspada.
Titik Jalan ambrol, tepat berada di depan tugu bertuliskan “Wisata Agropolitan”. Berada di sisi kanan jalan dari arah Sukapura, terlihat lubang dengan lebar sekitar 60 sentimeter dan panjang mencapai 3 meter. Kondisi kerusakan jalan itu diketahui sekitar pukul 14.00 WIB Kamis kemarin.
Dituturkan, pada hari sebelumnya hujan deras melanda kawasan gunung Bromo. Kemudian pada Kamis pagi, hujan masih turun meski dengan intensitas lebih ringan.
“Betul ambrol, kalau badan jalan dan jembatannya aman. Dugaan sementara kami, ambrol itu terjadi karena tidak kuat menahan gerusan air hujan terus menerus,” tutur Kapolsek Sukapura, AKP Noer Choiri kepada wartabromo.com, Jumat (17/11/2017) pagi.
Lokasi ambrol yang berada dipinggir jalan, belum mengganggu perjalanan ke wisata Bromo. Meski begitu, Kapolsek meminta para pengguna jalan waspada, terutama pengendara yang turun dari arah Gunung Bromo.
“Arus lali lintas tidak terganggu karena yang ambrol bahu jalan. Mohon pengendara berhati-hati, takut terperosok,” pintanya.
Mantan Kapolsek Tiris ini, juga memastikan, bahwa jalan ambrol di jalur wisata Gunung Bromo hanya satu titik, yakni di Desa Sapikerep. “Muspika Kecamatan Sukapura sudah ke lokasi tadi, lalu kami juga mengecek titik lain, sementara hanya satu titik yang ambrol,” tandas Noer Choiri.
Sutrisno, salah satu warga lereng Gunung Bromo, mengaku cukup heran dengan ambrolnya bahu jalan tersebut. Pasalnya, jalur itu baru saja dilebarkan dan intensitas hujan di kawasan tersebut juga masih memasuki tahap awal, sehingga terbilang masih dalam skala kecil.
“Ini diluar dugaan, itu masih baru, saya kaget kok sudah ambrol. Harapannya, ya tolonglah segera dibenahi karena sangat membahayakan. Jalur itu akses nasional, tidak hanya kami yang pakai tapi juga para wisatawan,” ujar pria yang tinggal di Desa Sukapura ini. (cho/saw)