Probolinggo (wartabromo.com) – Aktivitaserupsi Gunung Agung Bali, mengancam pasokan listrik dari PLTU Paiton Probolinggo ke jaringan listrik Jawa-Bali. Pasalnya, trafo bahkan kabel listrik yang terbentang di ruang terbuka berpotensi tertutupi debu vulkanis yang dikeluarkan dari kawah Gunung Agung.
General Manager PT PJB UBJOM Paiton Unit 9, Mustofa Abdillah menuturkan, untuk mengantisipasi gangguan itu, produsen energi listrik harus lebih rajin membersihkan travo dari endapan debu vulkanis. Pembersihan debu dilakukan di sejumlah gardu di kawasan rawan bencana Gunung Agung. Agar debu tidak menyerap ke dalam trafo, sehingga pasokan listrik tetap aman.
“Terkait erupsi Gunung Agung, sebenarnya kita tidak terpengaruh. Pasokan sampai saat ini, berjalan lancar. Namun, sebagai langkah anstisipasinya adalah dengan membersihkan trafo dari abu sehari dua kali sebagai antisipasi khawatir tersumbat,” ujar Mustofa, Sabtu(30/9/2017).
Menurut Musthofa, pihaknya bersama PLN terus memantau dan mengikuti informasi dari BMKG terkait kondisi terkini Gunung Agung. Mereka sudah menyiapkan SOP (standard operating procedure) bersama untuk mengantisipasi meletusnya Gunung Agung. “Supaya kami bisa melakukan antisipasi. Kami sudah belajar banyak dari kejadian meletusnya gunung kelud,” katanya.
Mustofa mengatakan, di komplek PLTU Paiton ada beberapa perusahaan yang memproduksi listrik. PT PJB UBJOM Unit 9 bersama 8 unit pembangkit listrik lain di PLTU Paiton, saat ini memasok listrik di Pulau Jawa dan Bali sebanyak 20 persen. sementara PT PJB UBJOM Unit 9 sendiri mempunyai kapasitas 600 MW perhari. “Jadi pasokan listrik ke Bali masih aman mas. Masyarakat tidak perlu khawatir,” tandasnya. (saw/saw)