Pohjentrek (wartabromo.com) – Bagi orang jawa, bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang berkah untuk menggelar hajatan seperti pernikahan, khitanan dan sebagainya. Namun, banyaknya undangan (kondangan ; buwuhan : Jawa) telah menjadi tradisi orang jawa yang terkadang menjadi fenomena unik masyarakat.
“Sambat banyak buwuhan” dari ibu – ibu ini pun dialami langsung oleh Ketua Tim penggerak PKK Kabupaten Pasuruan, Lulis Irsyad Yusuf. Istri Bupati itu mendapatkan curahan hati soal buwuhan dari seorang ibu paruh baya di Desa Tidu Kecamatan Pohjentrek Kabupaten Pasuruan.
Kala itu, seorang ibu yang mengenakan seragam banom Muslimat NU tersebut tiba – tiba ngerundel dan mengeluhkan beban yang ditanggungnya. Padahal saat itu, Lulis sedang berpidato di depan jamaah pengajian di Kecamatan Pohjentrek. Ia setengah berteriak mengeluh lantaran tak pernah mendapatkan bantuan raskin dari pemerintah.
Sontak, istri Bupati pun langsung memanggilnya untuk maju ke depan dan menceritakan masalahnya.
“Bu, kalau bagi – bagi sembako jangan pilih – pilih, saya juga orang gak punya. Sekarang ini banyak buwuhan, “ujarnya setengah berbisik sambil bergelayut di bahu Lulis.
Curhatan polos itu pun langsung mendapatkan sambutan gelak tawa dari para jamaah yang hadir. Pasalnya, tradisi buwuh kerap dialami oleh hampir semua para ibu. Selain memberi kado uang, tak jarang mereka juga memberi buwuhan atau kado beras bagi tuan rumah yang sedang berhajat.
“Sabar. Semoga njenengan (anda) selalu dilimpahkan rejekinya. Pasti ada gantinya, ” balas Lulis.
Tak ayal, suasana haru bercampur suka sempat menyelimuti ruangan tersebut apalagi perempuan tersebut langsung mendapatkan hadiah dari Lulis.
Untuk diketahui, kegiatan Baksos dan pengajian umum tersebut digelar oleh Tim penggerak PKK di Desa Tidu Kecamatan Pohjentrek Kabupaten Pasuruan. “Anda juga banyak undangan buwuh kan?, Silahkan Curhat”. (yog/yog)