Pandaan (wartabromo.com) – Kepala Sekolah (Kasek) SDN Kutorejo II, Hariyanti menyebut sudah memberikan teguran saat atap terlihat doyong dan seperti hendak ambruk. Pihak sekolah pun menilai, pelaksana proyek tidak komunikatif dan kooperatif, selama melakukan aktifitas rehabilitasi gedung.
Dikatakan kondisi atap itu diketahui sejak siang, Kamis (7/9/2017) kemarin. Sehingga Hariyanti telah beberapa kali menegur dan memberitahu kemungkinan bahaya atap ambruk kepada sejumlah pekerja
“Saya sempat panggil tukang saya untuk melihat kondisi ini. Tapi, tukang saya kan tidak bisa memperbaikinya, karena bukan kewenangannya. Dan akhirnya benar terjadi, malam ambruk atapnya,” ucap Hariyanti.
Ditegaskan selama ini, pihak pelaksana proyek jarang komunikasi dengan sekolah. Sejak awal pihak sekolah tidak dilibatkan atau tidak diajak berdiskusi terkait pengerjaan renovasi bangunan sekolahnya.
“Kami tidak dilibatkan, pelaksana ujug-ujug mengerjakannya saja. Langsung main pasang sana-pasang sini,” sesal Hariyati.
Bahkan, pelaksana proyek juga terkesan susah diingatkan. Ia mengungkapkan, terdapat beberapa kendala saat melakukan renovasi ini. Tapi tetap saja, pelaksana proyek tidak pernah mengindahkan, sehingga beberapa waktu ia mengaku geram.
“Kami sudah ingatkan tidak boleh sembarangan. Tapi, mereka bangunnya seenaknya. Semoga cepat mendapat respon, sehingga bangunan SD kami cepat digunakan kembali,” tambahnya.
Runtuhnya atap gedung kelas 6 A dan B di SDN Kutorejo II, Jalan Raya Pasar Baru Pandaan,Kuti II, Kelurahan Kutorejo Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Kamis (7/9/2017) malam masih misterius. Sampai kini, belum ada yang mengetahui penyebab runtuhnya atap bangunan yang masih pada tahap rehabilitasi tersebut.(man/ono)