Disnak : Domba Mati Digigit Anjing Liar

894

Gending (wartabromo.com) – Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Probolinggo akhirnya menyimpulkan bahwa penyebab kematian puluhan ekor domba akibat serangan anjing liar. Kesimpulan ini diperkuat penemuan bekas luka pada bangkai domba dan bekas gigitan hewan buas disekitar kandang.

Melalui serangkaian proses penelitian, misteri penyebab kematian puluhan ekor domba di Desa Sumber Kerang dan Banyuanyar Lor, Kecamatan Gending, mulai terkuak. Dari hasil penelitian petugas Disnak di empat lokasi berbeda, petugas menyimpulkan bahwa ternak warga mati karena serangan anjing liar.

“Kesimpulan sementara kami ada serangan hewan liar atau anjing liar. Tapi setelah itu kami lanjutkan. Karena kami telah melakukan pemeriksaan untuk meneguhkan diagnosa apakah ada penyebab-penyebab lain,” ujar Kabid Keswan Kesmavet Disnak drh. Nur Eko Widianto, Kamis (31/8/2017).

Baca Juga :   Koran Online 25 Mei : Tol Pandaan-Malang Siap Untuk Mudik, hingga APK Parpol Diturunkan

Eko menuturkan kesimpulan ini, didasarkan pada temuan bekas lubang sedotan binatang buas berupa anjing di bagian kepala dan ekor bangkai domba. Selain itu, petugas juga mendeteksi beberapa bekas gigitan taring di kandang domba.

Tak hanya itu, dari hasil penelitian sementara, bahwa domba yang mati negatif antraks dan kondisi pakan dinyatakan layak konsumsi. Hanya saja, kesimpulan ini sifatnya sementara, sembari menunggu keluarnya hasil penelitian sampel darah dan sampel daging dari Balai Penelitian Penyakit Hewan Provinsi Jawa Timur dan Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates Jogjakarta.

“Sehingga kami kemarin kerjasama dengan BBVET dan provinsi jawa timur mengambil sampel lagi. Untuk kelanjutan kita masih menunggu, butuh waktu lama untuk menyimpulkan kematian ternak ini,” kata Eko lebih lanjut.

Baca Juga :   Sejak Dikabarkan Sebagai Tersangka, Rumah Bukhori Tertutup

Hingga sejauh ini, jumlah domba mati mendadak di dua desa terus bertambah menjadi 70 ekor. Jumlah domba mati mendadak ini, dimungkinkan bertambah karena sejumlah domba kondisinya tengah kritis. (saw/saw)