Mayangan (wartabromo.com) – Ribuan nelayan di kampung nelayan menggelar Istighosah di pelabuhan Tanjung Tembaga Mayangan, Kota Probolinggo, Sabtu (5/8/2018) malam. Harapannya, hasil tangkapan ikan di lautan cukup melimpah sehingga mencukupi kebutuhan hidup.
Semenjak angin Gending menerjang, dalam beberapa pekan terakhir, hasil tangkapan nelayan berkurang drastis. Bahkan, banyak diantara mereka enggan melaut karena gelombang cukup tinggi disertai angin kencang. Sehingga, penghasilan turun drastis, sementara kebutuhan ekonomi terus meningkat.
Pada kondisi normal, nelayan dengan menggunakan jukung saat melaut bisa mendapatkan hasil rata-rata 15 kilogram sampai 20 kilogram. Tapi kali ini paling banyak nelayan kalau memiliki peruntungan hanya mampu memperoleh ikan kurang dari 10 kilogram.
Jumlah tangkapan itu bila diukur dengan rupiah, maka pendapatannya menurun. Jika sebelumnya mengantongi sedikitnya Rp100 ribu, sekarang yang diperoleh hanya pada kisaran Rp 20 ribu sampai Rp 40 ribu, sekali melaut.
“Selain berupa secara dhahir dengan cara memperbaiki peralatan, maka usaha batiniah juga kami lakukan. Salah satunya dengan istighosah dengan memohon kepada Allah agar kami diberikan rejeki yang berlimpah dan barokah. Mudah-mudahan saat melaut nantinya, kami terhindar dari segala malapetaka,” tutur Muhamad, nelayan asal Kelurahan Mayangan, disel-sela istighosah.
Dalam pantauan wartabromo.com, ribuan warga hadir dalam istighosah yang dimotori majelis dzikir Dholoul Mustofa itu. Tak hanya kaum muslimin, para istri nelayan juga terlihat ikut berdoa bersama.
“Ikut suami, ya semoga mendapat berkah dan hasil tangkapan ikan banyak,” kata Rohimah, salah satu istri nelayan. (lai/saw)