Bantaran (wartabromo.com) – Seorang pekerja tewas setelah tertimpa reruntuhan kayu dari truk yang terguling di sekitar sebuah rumah di Desa Desa Patokan, Kecamatan Bantaran, Senin (31/7/2017). Peristiwa ini juga mengakibatkan dua pekerja lain dan pengemudi truk menderita luka-luka.
Dari informasi yang dihimpun, korban tewas tersebut bernama Mat Sanur (35), asal Desa Sumberkramat, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo.
Sejumlah pekerja dan warga sekitar menuturkan, sebelumnya korban berada di sekitar rumah bersama dua rekannya yakni Moh. Hasan (35), warga Desa Purut, Kecamatan Tongas, dan Jono (40), warga Desa Jatisari, Kecamatan Kuripan.
Mereka dikatakan tengah melepas lelah, setelah sekian lama bekerja memindahkan kayu jenis sengon dan meranti gelondongan, ke atas bak truk bernopol N-8653-US.
Tidak berapa lama, truk sarat muatan kayu itu, diminta untuk segera dipindah ke jalan raya agar nanti dapat dengan mudah melaju, menuju ke pabrik tujuan.
Namun, sang sopir ternyata tidak berada di sekitar truk, hingga akhirnya seorang pekerja lain bernama Nurahman berinisiatif melompat ke kabin dan mencoba memindahkan truk memuat kayu seberat lebih dari 15 ton ini.
Sepertinya ia tidak menguasai medan, kondisi jalan yang miring membuatnya tidak mampu mengendalikan truk hingga akhirnya terguling dan menimpa sebagian atap rumah.
Kontan saja, gelondongan kayu yang diangkut itu tumpah dan menimpa Mat Sanur bersama dua rekannya yang tengah beristirahat.
“Truk ini sebelumnya parkir di bagian gudang pengangkut mas, tapi setelah penuh, rencananya mau diparkir di jalan raya. Tapi yang nyopir bukan sopir aslinya, melainkan pekerja. Tapi sebelum sampai ternyata oleng,” katanya, Qoyum, rekan korban.
Mat Sanur mengalami luka serius pada bagian kepala dan langsung dilarikan ke Puskesmas Bantaran agar segera mendapatkan perawatan. Namun pria malang ini akhirnya meninggal dunia tidak dapat lagi ditolong.
Sedangkan Moh Hasan dan Jono mengalami luka-luka dan patah tulang, setelah tertimpa reruntuhan kayu. Bersamaan dengan itu, Nurahman juga harus mendapat perawatan meskipun luka yang dialami tidak seberapa, saat berada dalam kabin truk.
“Ya karena kondisi jalan tidak rata atau miring, penyebab olengnya truk ini mungkin karena kelebihan muatan. Kayunya besar-besar gitu mas, ya jelas kelebihan muatan,” ungkap salah satu warga, Faisol.
Sementara itu, Kapolsek Bantaran, AKP Sujianto, mengatakan, pihaknya masih belum memastikan penyebab kejadian tersebut. Pasalnya, sejumlah saksi yang berada di lokasi dan mengetahui peristiwa ini masih dilakukan pemeriksaan. “Belum, masih kita dalami,” tandasnya.
Akibat kejadian ini, jalur Kota Probolinggo ke Kecamatan Bantaran sempat mengalami kemacetan, lantaran banyaknya warga yang berkerumun ingin melihat di lokasi kejadian. (cho/saw)