Makassar (wartabromo.com) – Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf, tetapkan target pada akhir 2017 nanti, sebanyak seratus koperasi yang dinilai ‘mati suri’ dapat dihidupkan kembali.
Targetan tersebut diungkapkan Irsyad Yusuf sesaat setelah usai menerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan bidang Koperasi tahun 2017 di Lapangan Karebosi, Makassar, Rabu (12/07/2017) sore.
Dijelaskan, bahwa upaya revitaliasi seratus koperasi di wilayah Kabupaten Pasuruan ini, merupakan bagian dari rencana Program Satrya Emas (Pusat Strategi dan Pelayanan Ekonomi Maslahat) yang digagas dan digulirkan pada 5 Agustus 2016 lalu.
Koperasi yang tidak aktif itu dijelaskan karena beberapa faktor, diantaranya tidak lengkapnya pengurus koperasi, rendahnya aktifitas anggota, ketiadaan kegiatan usaha hingga rutinitas koperasi seperti tidak adanya Rapat Akhir Tahun (RAK).
“Ada juga karena modal habis, usaha dan kelembagaan yang juga tidak jalan bisa menjadi penyebab sebuah koperasi tidak aktif. Maka dari itu, untuk tahun ini kita akan merevitalisasi 100 koperasi tidak aktif,” tambah Irsyad.
Jika dirujuk peraturan Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2015 terkait peran koperasi. Untuk masa seperti ini, koperasi yang dibutuhkan bukan lagi berdasarkan pada kuantitas semata, melainkan harus produktif melakukan kegiatan usaha untuk kesejahteraan anggota.
“Selama ini terkesan koperasi hanya sebagai simpan pinjam dan tidak menjadi koperasi produksi yang potensial. Makanya banyak yang tidak aktif. Maka dari itu kami menghimbau agar pengurus koperasi benar-benar serius dalam membangun koperasi itu sendiri. Akhir tahun harus tuntas,” lanjut Irsyad.
Dari data, koperasi di Pasuruan tercatat sebanyak 1068 unit. Dari jumlah tersebut, sebanyak 950 koperasi masih aktif, sedangkan 118 koperasi sudah tidak lagi beraktifitas.
Untuk membangkitkan kembali koperasi mati suri itu, pihaknya telah menyiapkan anggaran teknis sebesar Rp 50 juta yang akan digunakan untuk pembinaan pengurus dan kelembagaan, serta mempermudah akses ke perbankan dalam hal permodalan dan sejenisnya.
“Sebuah koperasi ketika akan meminjam modal di bank harus menyertakan jaminan dalam bentuk sertifikat. Maka dari itu, salah satunya kami akan membantu dalam hal pendampingan dan pembinaan saja,” imbuhnya.
Sebelumnya dituturkan oleh adik kandung Wagub Jatim Gus Ipul ini, jika program Satrya Emas telah mengangkat jumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) hingga mencapai 4800 usaha. Dan secara bertahap juga telah memberikan fasilitasi terhadap UMKM dalam memperkenalkan dan memasarkan produknya.
Selain itu, tahun ini, sebanyak 240 UMKM akan diberikan pendampingan, baik melalui klinik UMKM maupun jenis pendampingan lainnya.
“Kita memilih 10 UMKM di masing-masing kecamatan untuk kemudian kami latih dan kami dampingi. Selain memberikan pelatihan dalam hal inovasi dan kreatifitas produk, kami juga membantu akses permodalan, pemasaran dan perijinan. Pokoknya kami akan terus berjuang untuk UMKM dan koperasi agar lebih berkembang setiap waktunya,” kata Irsyad. (mil/ono)