Berpacu Bersama Liarnya Arus Kali Pancar Glagas di Probolinggo

1242

Gading (wartabromo.com) – Lereng pegunungan Argopuro yang terbagi dalam beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Probolinggo, kaya akan potensi wisata alam. Salah satunya Kali Pancar Glagas, yang mengalir deras dari kaki Argopuro (Hyang), dengan bebatuan kecil hingga besar bersama hamparan hutan jati dan sengon yang asri, menantang untuk dinikmati.

Apa yang ditawarkan jika mengunjungi wisata Kali Pancar Glagas? Jawabannya adalah tubing.

Ya, tubing inilah yang coba dioptimalkan oleh BUMDes Sentul Advanture, dengan menawarkan sekaligus menantang wisatawan berpacu dengan liarnya arus sungai ini.

Tubing atau body rafting merupakan jenis olahraga air yang cukup ekstrim, meluncur bebas di sungai dengan cara unik karena menggunakan ban dalam truk yang cukup digunakan satu orang saja.

Seperti layaknya rafting, peserta juga dilengkapi safetybody berupa helm, pelampung keselamatan dan pelindung kaki.

PicsArt_07-01-07.57.17

Kepala Desa Sentul Timbul Miko Sujatmoko, mengungkapkan ide membuat wisata tubing ini terutama untuk memfasilitasi pemuda desa yang belum bekerja.

“Yang mengelola Sentul Advanture adalah BUMDes. Pengelola dan guide adalah asli warga Desa Sentul. Tujuannya, untuk memperbaiki perekonomian desa dan membuka lapangan pekerjaan bagi pemuda-pemuda yang pengangguran,” ujar Timbul kemarin.

Untuk mencapai lokasi wisata tersebut, setiap pengunjung harus ke kantor desa terlebih dahulu untuk proses registrasi. Setiap pengunjung ditawari 3 paket yang disediakan oleh pengelola. Paket tersebut tergantung dari panjang alur.

Paket-paket yang disediakan itu mulai paket pertama sepanjang 8 kilometer, paket kedua dengan jalur 5 kilometer dan paket ketiga merupakan terpendek dengan 3 kilometer.

Garis start ketiga paket ini berada di Dusun Janti, selanjutnya arus deras akan memacu kita meluncur melintasi sejumlah kelokan hingga turunan sungai cukup tajam dan akhirnya finis, salah satunya di Dam Arah makam.

“Harga yag dipatok sekitar Rp 40 ribu hingga Rp 60 ribu sesuai dengan jalur yang dipilih. Selama ini, yang terbanyak pengunjung memilih jalur 1. Ada spot-spot foto yang akan dilewati jika memilih jalur 1. Menantang, tinggi, panjang dan deras,” terang Timbul.

Dijelaskan juga, kegiatan menantang ini mulai diminati oleh pengunjung mulai dari masyarakat biasa, organisasi kepemudaan, anak-anak sekolah, wartawan hingga dinas-dinas di bawah jajaran pemkab, bahkan ada yang datang dari luar negeri.

“Awalnya kami hanya memiliki beberapa buah ban yang digunakan untuk tubing dan sekarang sudah bertambah lebih dari 40 ban lengkap dengan pelindung kaki dan tangan serta crew sebanyak 30 orang yang terdiri dari pemuda-pemuda di desa,” kata kades yang terpilih pada 2015 lalu ini.

Menurutnya, para tamu biasanya datang pada akhir pekan dan secara rombongan. Minimal 10 orang, tapi kalau pengunjung yang datang kurang dari itu, maka biasanya digabung dengan pengunjung yang lain. Setiap rombongan akan didampingi sekitar 6 sampai 10 guide.

“Pada hari biasa kami melayani pengunjung. Dan untuk liburan lebaran ini ada peningkatan hingga seratus persen,” tutur Timbul.

Sementara itu Christine, salah satu pengunjung, mengaku sengaja datang karena ingin rasa yang berbeda, bersama kawan-kawannya di akhir pekan yang saat ini libur kerja.

“Berlibur dengan cara yang berbeda. Kalau di Probolinggo biasanya identik dengan wisata Bromo. Tidak menyangka ada juga tawaran wisata menantang seperti ini. Bisa teriak-teriak di atas ban bareng kawan. Pemandangan sepanjang perjalanan juga luar biasa indah, belum lagi hutan jatinya. Benar-benar wisata yang menantang,” ungkap wanita asal Kanada ini.

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.