Banyuwangi (wartabromo.com) – Proses pencarian terhadap Mahbub, pelajar asal Pasuruan yang terjatuh di atas kapal Mutiara Alas III di penyebrangan Ketapang-Gilimanuk dihentikan. Pasalnya, tim penyelamat terhambat oleh derasnya arus dan tingginya gelombang air laut.
Kepala Satuan Polairud, AKP Subandi, mengatakan tim yang dikomandoinya itu sejak pukul 07.00 WITA, pagi tadi, sebelumnya telah melakukan pencarian korban, dengan menyisir lautan seputaran areal penyebrangan.
Diterangkan oleh AKP Subandi, bahwa pihaknya bersama tim gabungan dari Basarnas, TNI AL hingga Syahbandar telah mengerahkan enam kapal atau perahu untuk disebar berkeliling mencari korban.
Jumlah personil tim penyelamat untuk melakukan pencarian korban, secara formal berjumlah 17, bertambah 7 dari 10 personil Integrated Rescue Team, yang sebelumnya sehari-hari siaga di syahbandar.
“Ada enam armada, dua diantaranya perahu karet dari Basarnas dan Angkatan Laut untuk membantu melakukan pencarian,” terang AKP Subandi melalui seluler.
Hanya saja, pencarian terpaksa dihentikan karena kondisi lautan sangat membahayakan bagi keselamatan personil penyelamat.
Ombak besar disertai arus gelombang laut yang deras membuat tim penyelamat terganggu dalam proses pencarian.
“Untuk sementara, pencarian masih dihentikan. Arusnya sangat deras. Jadi tidak memungkinkan untuk diteruskan,” lanjutnya.
Diperkirakan, arus akan sedikit normal pada petang nanti sehingga pencarian akan kembali dilakukan.
Diwartakan sebelumnya, seorang pelajar asal Pasuruan dikabarkan terjatuh dari atas kapal di laut penyebrangan Ketapang – Gilimanuk pada Rabu (28/6/2017) sekitar pukul 01.15 WITA.
Korban merupakan salah satu rombongan wisata religi asal Desa Semare, Kecamatan Kraton Kabupaten Pasuruan menumpang bus Pariwisata Pratista bernopol W-7085-US. (ono/ono)