Gempol (wartabromo.com) – Diduga rem blong, sebuah bus pariwisata menabrak tiga motor sekaligus saat melaju di jalan raya Gempol, jurusan Surabaya-Malang. Akibatnya, dua pengendara motor, ibu dan putrinya tewas, sedangkan enam lainnya mengalami luka-luka, Selasa (26/6/2017).
Kepala Unit Laka Satlantas Polres Pasuruan, IPDA Marti, menuturkan peristiwa kecelakaan maut itu tepatnya di jalan raya termasuk Dusun Kecicang, Desa Ngerong, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.
Dari keterangan yang berhasil dikumpulkan pihak kepolisian, diketahui bahwa sebelum peristiwa terjadi, bus pariwisata Sarika bernopol L-7908-UT melaju cukup kencang dari arah Surabaya menuju ke arah Malang.
Namun di jalanan yang penuh dengan lalu lalang kendaraan itu, bus yang dikemudikan oleh I Kadek Ariawan (46), asal Tabanan, Bali tersebut, tiba-tiba tidak dapat dikendalikan, karena rem tidak berfungsi atau blong.
Bus yang melaju liar, kemudian tanpa ampun menabrak tiga motor yang melaju beriringan di depannya, yakni motor Vario (N-6426-TAN); Supra fit-X (W-5116-RJ); serta Revo (N-6481-VF).
Akibatnya, seorang ibu bernama Mariyah Ulfa (38) dan putrinya Alifiyah (9), tercatat warga Dusun Kecicang RT 01 Rw 03, Desa Ngerong, Kecamatan Gempol, tewas tertabrak bus dari belakang.
“Korban meninggal, seorang ibu dan putrinya. Saat itu bersama-sama berboncengan naik vario,” ujar Marti.
Kedua korban tewas, bersama-sama membonceng motor vario yang dikemudikan oleh Misdi (38) yang juga seorang suami dan ayah korban. Selain itu, seorang putri Misdi yang masih berusia 7 tahun bernama Lailatul Maffiro, turut membonceng motor vario.
Misdi dan Lailatul Maffiro menderita luka-luka bersama empat pengendara motor lainnya yang turut ‘kesruduk’ bus Sarika.
Empat korban luka lainnya masing-masing adalah dua pengendara motor Supra fit-X yakni Amir (58) dan Muslinah (60), warga Porong, Sidoarjo; serta pengendara Revo bernama Moch Reza Komarudin (21) dan Moch Mirso (13), warga Purwosari, Pasuruan.
Rata-rata keenam korban luka mengalami lecet maupun luka sobek pada sejumlah bagian tubuhnya, bahkan beberapa diantaranya mengalami patah tulang pada bagian tangan.
Polisi bersama sejumlah warga sempat membawa para korban luka untuk segera mendapat perawatan ke Puskesmas Gempol, meskipun akhirnya harus dirujuk ke RS Asiyah Abyakta Kepulungan, Gempol.
Sementara korban tewas dibawa ke RS Pusdik Brimob Watukosek untuk kepentingan visum.
Polisi sampai saat ini masih melakukan pendalaman dengan memeriksa Kadek, pengemudi bus dan sejumlah saksi lainnya untuk mengetahui kronologi maupun penyebab pasti kecelakaan.
“Masih pendalaman,” singkat Marti. (ono/ono)