Kraksaan (wartabromo.com) – Menjelang lebaran, pelabuhan tradisional di Desa Kalibuntu, Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, mulai dipadati oleh pemudik. Jalur ini, rata-rata dimanfaatkan oleh mereka yang bekerja di Pulau Madura ke sejumlah daerah di Jawa Timur atau dari arah sebaliknya.
Sejumlah pemudik mengungkapkan, bahwa jalur ini merupakan jalan pintas bagi warga yang hendak pulang kampung dari Pulau Madura melalui Pelabuhan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan.
Mereka menggunakan jasa perahu motor menuju pelabuhan Kalibuntu dengan jarak tempuh sekitar 4 jam hingga 5 jam, dengan tarif dalam sekali perjalanan untuk tiap penumpang sebesar Rp. 30 ribu.
Dengan ongkos naik kapal motor sebesar itu, mudik menyeberangi Selat Madura dikatakan jauh lebih murah daripada jalur darat. Selain itu, jalur mudik ini bebas macet sehingga penumpang tidak perlu berdesak – desakan.
“Dibandingkan lewat Suramadu, ya lebih murah lewat sini mas, kelebihan lain mudiknya lancar, gak macet atau kepanasan akibat berdesakan” kata Zainal Arifin, salah satu pemudik.
Ia menambahkan, selama 4 tahun bekerja di Pulau Garam, sudah 3 tahun bersama keluarganya, tetap setia memanfaatkan jalur laut untuk mudik ke Probolinggo.
“Kita selalu lewat sini, alhamdulillah tidak terjadi apa-apa meski naik kapal motor nelayan” tutur pemuda asal Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo itu, kepada wartabromo.com, Selasa (19/6/17).
Tak hanya murah dan cepat, mudik jalur laut membuatnya lebih santai sembari menikmati keindahan sepanjang Pantai Utara Jawa.
“Lebih rileks mas, kita juga gak kwatir barang bawaan tertukar, kan bagasinya luas,” timpal Sholehuddin, pemudik lainnya.
Selain tas dan barang bawaan lainnya, pemudik juga membawa motor yang akan mereka gunakan selama di kampung halaman. Dalam sehari, terdapat tiga kapal motor yang mengangkut penumpang dari Pulau Madura dimana rata-rata penumpang berjumlah sekita 150 orang. (saw/saw)