Probolinggo (wartabromo.com) – Dalam waktu dekat, Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Probolinggo akan cair dan keluarga penerima manfaat (KPM) segera mendapat haknya. Pencairan non tunai melalui Bank Negara Indonesia (BNI) itu dilakukan bertahap dan pertama kali diberikan kepada KPM di 10 kecamatan dari 24 kecamatan yang ada.
“Pencairannya dilakukan secara bertahap. Untuk pencarian awal, akan dilaksanakan di sepuluh kecamatan,” Kepala Dinas Sosial Kabupaten Probolinggo, Retno NG. Djuwitani, Sabtu (27/5/2017).
Sepuluh kecamatan itu meliputi Paiton, Kotaanyar, Pakuniran, Besuk, Gading, Krucil, Kraksaan, Krejengan, Maron, dan Kecamatan Sumberasih. Jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) di sepuluh kecamatan itu sebanyak 31.911 keluarga.
Di wilayah Kabupaten Probolinggo, terdapat 51.078 KPM PKH yang tersebar di 24 kecamatan dengan jumlah pendamping sebanyak 198 orang.
“Juni nanti, penyaluran non tunai sudah harus terealisasi 100 persen (semua kecamatan),” harap Retno.
Sementara itu, Koordinator Pendamping PKH Kabupaten (Korkab) Fathurrozi Amin mengatakan, terkait dengan agenda itu, BNI sebagai bank pelaksana telah mencetak 31.911 kartu keluarga sejahtera (KKS) yang telah dimodifikasi sebagai kartu ATM. Selanjutnya, kartu akan diberikan kepada KPM di sepuluh kecamatan tersebut.
“Tranformasi dari tunai menjadi non tunai ini, akan terasa berat di awal. Baik bagi pendamping, maupun KPM PKH. Seperti pelaksaan pada 2007 lalu, pendamping maupun penerima harus berdaptasi dulu. Namun, setelah itu akan enak,” terangnya.
Ia mengatakan untuk distribusi kartu non tunai itu, pihak bank telah bekerjasama dengan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa). Dengan begitu, penerima manfaat tidak perlu antri di kantor pos atau kantor kecamatan untuk mencairkan dana PKH yang menjadi haknya.
Pria yang akrab dipanggil Rozi ini, juga menuturkan selain bantuan PKH, penyaluran rastra juga akan ditransformasi menjadi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Bantuan ini, merupakan bagian dari komplementaritas PKH, sehingga KPM juga mendapat BPNT.
“Penyaluran bantuan non tunai memberi banyak manfaat. Selain sebagai edukasi kepada KPM, bantuan non tunai juga lebih tepat sasaran, jumlah, harga, waktu, kualitas, dan tepat administrasi,” ujar Rozi. (saw/saw)