Kiai Sepuh NU ‘Tapal Kuda’ Dukung Gus Ipul di Pilgub Jatim

1778

Pajarakan (wartabromo.com) – Kyai sepuh Nahdlatul Ulama dari wilayah Tapal Kuda memberikan sikap dukungan terhadap Syaifullah Yusuf untuk maju sebagai Gubernur Jawa Timur dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur 2018 nanti.

Dukungan tersebut mengemuka setelah sejumlah kiai sepuh menggelar pertemuan di Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, Selasa (24/5/2017).

Dalam pertemuan ini hadir KH. Nawawi Abdul Jalil, pengasuh Ponpes Sidogiri, Pasuruan; KH. Hasan Mutawakkil Alallah, pengasuh Pesantren Zainul Hasan Genggong; KH. Munir Cholili, Rois Syuriah PCNU Kota Kraksaan; dan sejumlah kiai dan ulama NU lainnya.

Selain itu, hadir pula Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar dan beberapa pengurus PKB, serta KH, Anwar Iskandar, pengasuh Ponpen Al-Amin, Kediri.

Dalam pertemuan informal itu, salah satu yang dibahas adalah soal dinamika politik dan pencalonan dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur.

gus2

Tidak tanggung-tanggung kesempatan kiai sepuh NU bertemu langsung dengan Muhaimin Iskandar saat itu pun memantapkan kesepakatan untuk mendukung Syaifullah Yusuf atau akrab dipanggil Gus Ipul itu, menjadi Calon tunggal untuk maju menjadi Gubernur Jawa Timur dari PKB.

“Sebenarnya sudah lama para kiai di jawa timur menginginkan untuk posisi L1 adalah figur dari nahdliyin, bahkan yang sudah NU sebelum lahir. Hal itu sesuai dengan aspirasi dari masyarakat kepada para masyayyih. Akhirnya satu kata, beliau-beliau menginginkan bahwa untuk 2018, calon gubernur itu harus asli dari nahlatul ulama,” tutur KH. Hasan Mutawakkil Alallah, usai mengikuti musyawarah bersama para kiai lainnya.

Menurut dia, keinginan para kiai mendukung Gus Ipul salah satunya terkait elektabilitas pria yang kini masih menjabat Wagub Jatim itu. Berdasarkan sejumlah survei memiliki elektabilitas tertinggi di antara kandidat NU yang lain. Apalagi Gus Ipul saat ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pengurus Besar NU.

“Banyak pertimbangannya, mulai dari pengalaman memimpin, survei elektabilitas hingga beliau menjadi wakil ketua PBNU, itu pertimbangan yang paling utama. Karena untuk menjadi calon gubernur itu harus punya tiga syarat, yaitu figur, kultur dan juga tentunya finansial dalam operasional nanti,” terang pengasuh Pesantren Zainul Hasan ini. (saw/saw)

Website with WhatsApp Message
Follow Official WhatsApp Channel WARTABROMO untuk mendapatkan update terkini berita di sekitar anda. Klik disini.