Lekok (wartabromo.com) – Diduga terpeleset, dua bocah ditemukan tewas dalam keadaan terapung di sebuah pantai Dusun Keramaian satu, Desa Wates, Kecamatan Lekok, Selasa (23/5/2017).
Kasatpolair Polres Pasuruan, AKP Slamet Prayitno, menuturkan bahwa peristiwa penemuan bocah tersebut sekitar pukul 9.00 WIB, oleh sejumlah warga yang saat itu hendak melaut.
“Ada nelayan warga setempat, Pak Samuji (45) waktu itu yang pertama kali tahu,” kata AKP Slamet Prayitno.
Dari Keterangan diketahui, jika sebelumnya Samuji tengah berangkat melaut dan tiba-tiba melihat seorang bocah mengapung di tengah laut, yang diperkirakan saat itu berjarak 100 meter dari bibir pantai.
Mengetahui bocah mengapung, tanpa komando, Samuji segera mengangkatnya ke atas perahu dan melihat bocah yang diketahui bernama Dimas Sirajudin Fadli (5) itu didapati masih memiliki denyut.
Samuji segera memutar haluan perahu, kemudian membawa Dimas yang saat itu terlihat kritis ke Puskesmas Lekok.
Namun, nyawa bocah putra Abdullah ini tidak dapat tertolong, meskipun tim medis Puskesmas telah berupaya memberikan perawatan.
Tidak berapa lama, warga Dusun Keramaian satu, Desa Wates, juga panik, setelah seorang ayah bernama Hamzah nampak kebingungan, mengaku kehilangan Fais (7) putranya.
Dugaan warga pun kembali ke tengah lautan, karena beberapa warga sempat mengetahui Dimas dan Fais sebelumnya terlihat bersama berada di pinggir pantai. Bahkan beberapa warga lain menyebut kedua bocah itu ke pinggir pantai untuk buang air besar (BAB)
“Saat itu juga dilakukan pencarian lagi di laut dan ketemu, adik Fais telah meninggal dunia,” lanjut Slamet.
Dari catatan medis yang diterima pihak kepolisian, disebutkan pada tubuh kedua bocah tidak terdapat tanda kekerasan. Hanya saja dikatakan oleh AKP Slamet, kedua korban dalam kondisi pucat, bibir membiru hingga hidung keduanya mengeluarkan buih.
“Sementara kematian diduga karena tenggelam. Keterangan dari warga situasi air laut saat itu pasang cukup besar, diduga korban terpeleset dan terseret arus air laut,” pungkas AKP Slamet.
Hingga warta ini disusun, jasad Fais atau juga biasa dipanggil Ismail telah dikebumikan oleh keluarganya, sedangkan Dimas masih disemayamkan di rumahnya karena masih harus menunggu Abdullah, ayahnya, yang melaut di perairan Banyuwangi. (ono/ono)