Probolinggo (wartabromo.com) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Probolinggo kecewa dengan lambannya proses lelang proyek fisik di lingkungan Pemkot Probolinggo. Dari 44 proyek fisik dengan anggaran di atas Rp 200 juta yang direncanakan tahun ini, dokumen lelangnya belum ada yang masuk ke Unit Layangan Pengadaan (ULP) hingga kini.
Agus Riyanto, Ketua Komisi III DPRD setempat, terang-terangan mengacu sangat kecewa dengan kondisi tersebut. Padahal, pihaknya jauh-jauh hari sudah menyerukan percepatan proses tender. Dengan harapan pembangunan segera dilaksanakan dan bisa dinikmati masyarakat.
“Setelah pembahasan LKPJ, kami akan mengundang ULP dan OPD pemilik proyek fisik yang berkasnya belum ready (siap, Red). Mungkin awal bulan Mei ini,” kata politisi PDI Perjuangan tersebut, Kamis (27/4/2017).
Tak hanya anggota dewan yang kecewa, Bagian Administrasi Pembangunan Pemkot Probolinggo yang membawahi ULP, juga ketar ketir. Belum adanya dokumen itu, berpotensi pekerjaan proyek akan terlambat dan akhirnya terbengkalai.
Apalagi, ada beberapa proyek mercusuar dengan anggaran miliaran rupiah. Seperti pembangunan gedung berlantai 4 untuk pasien miskin di RSUD dr M Saleh senilai Rp. 10 miliar. Ada juga proyek revitalisasi Pasar Kronong. Pelaksanaan proyek besar itu, dipastikan berlangsung lama.
Karena itu itu, Bagian Administrasi Pembangunan berkirim surat kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di 10 organisasi perangkat daerah (OPD) yang punya proyek.“Kami surati agar segera (menyerahkan dokumen lelang, Red). Rencananya, juga akan kami kumpulkan. Targetnya, akhir bulan ini sudah masuk semua biar cepat dilelang,” ungkap Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, Ghofur Efendi. (fng/saw)