Kanigaran (wartabromo.com) – Seorang pria di Kota Probolinggo, tewas tersambar kereta api Tawangalun, Rabu (19/4/2017) siang. Korban tewas di lokasi, setelah terseret sejauh 50 meter dari titik tubrukan.
Lintasan kereta api di lokasi kejadian, memang tidak berpalang pintu meski selalu ramai dilewati warga. Anggota keluarga menangis histeris, saat melihat jasad Salman Al Farizi (36), warga Kelurahan Triwung Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, terbujur kaku di tepi sungai di Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran, kota setempat.
Lelaki pemilik sebuah warung makan itu, tewas tertabrak kereta api Tawangalun jurusan Banyuwangi-Malang. Menurut warga sekitar, sebelum kejadian korban diketahui hendak pergi ke warungnya untuk memotong ayam. Sesampai di lokasi kejadian, ada kereta api dari selatan menuju ke utara dan di saat yang bersamaan korban melaju dari barat ke timur.
Sesampai di perlintasan tanpa palang pintu tiba-tiba motor korban macet. Warga sekitar yang melihat itu, kemudian meneriaki korban bahwa ada kereta. Namun, korban malah berusaha menghidupkan motor matic warna hitam dengan nopol N 3136 SB itu.
Akibat jarak yang sangat dekat, tabrakan pun tak terhindarkan. Motor dan korban terseret sejauh 50 meter, bahkan terlempar ke sungai. Oleh warga, jasad korban kemudian diletakkan di tepi sungai.
“Ada kereta api dari selaatn ke utara, sudah diberitahu oleh warga. Pak,pak ada kereta api. Saat orangnya mau lari, ternyata kereta sudah menyambarnya. Ya tidak nutut sudah,” kata Kusnadi, saksi mata.
Jenasah korban kemudian dibawa ke rumah sakit umum dr Mohammad Saleh Kota Probolinggo untuk divisum. Hingga saat ini, kasus tabrakan itu masih ditangani oleh Satlantas Polres Probolinggo Kota untuk mengetahui penyebab utama kecelakaan. (lai/saw)