Purwosari (wartabromo.com) – Biarlah Bapaknya susah yang penting anakku bahagia. Itulah pepatah yang mungkin ingin ditunjukkan oleh Cipto (47) seorang tukang bakso asal Dusun Purwo Desa Sekarmojo Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan.
Berkat kesabaran dan keuletannya, tukang bakso keliling itu akhirnya mampu menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang perguruan tinggi.
Cipto (47) menjadi tukang bakso keliling sejak tahun 1987 dan sudah merasakan pahit manisnya menjadi tukang bakso keliling mulai dari mikul lalu mendorong gerobak hingga kini sudah bisa membeli sepeda motor untuk keliling ke berbagai tempat.
“Yang penting bisa menyekolahkan anak, ” katanya.
Setiap hari, Cipto berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya. Usai menyiapkan barang dagangannya, ia berkeliling mulai pukul 09.00 Wib sampai pukul 22.00 WIB.
Bakso yang dijualnya pun adalah bakso rasa kampung yang dijual seharga Rp. 5000 perporsi namun jika memasuki kompleks pesantren dan dibeli santri tak jarang ia pun melayani berapapun mereka membelinya.
“Ya kalau anak-anak santri beli berapapun entah 2000 atau 4000 Saya tetap layani mas, “katanya.
Meski pendapatannya tak seberapa, namun keinginan kuatnya untuk menyekolahkan anaknya hingga ke jenjang lebih tinggi akhirnya tercapai. Nasihin, putra pertamanya akhirnya bisa duduk di bangku perguruan tinggi.
“Ini adalah kebahagiaan saya. Biarlah bapaknya tukang bakso yang penting anaknya Sarjana, ” katanya. (bol/yog)