Dringu (wartabromo.com) – Sejumlah warga di Desa Tamansari, Kecamatan Dringu, kembali melakukan blokade jalan, Rabu (29/3/2017). Penutupan jalur alternatif pantura terpaksa dilakukan karena kerusakan jalan tidak kunjung diperbaiki, meski telah berlangsung hampir lima tahun silam. Warga meminta pemerintah tak hanya obral janji untuk melakukan perbaikan
Warga Dusun Darungan, Desa Tamansari, terpaksa melakukan blokade jalan. Mereka kesal kerusakan jalan yang telah berlangsung hampir lima tahun lalu, tak kunjung mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat.
Warga menutup jalan dengan meletakkan papan bertuliskan kecaman di badan jalan. Selain meluapkan kekecewaan, massa dengan lantang mensuarakan bahwa perbaikan jalan selama ini, murni hasil swadaya warga dan pengguna jalan. Aksi blokade jalan ini pun, membuat arus lalu lintas tersendat.
Warga menyayangkan sikap pemerintah daerah, yang tutup mata dengan kerusakan infrastruktur tersebut. Padahal kerusakan jalur alternatif pantura dan jalur selatan menuju Lumajang sepanjang 7 kilometer sangat parah, bahkan memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas. “Sering terjadi kecelakaan disini, karena itu warga melakukan aksi ini agar tidak terjatuh korban lagi,” ujar salah satu warga, Nur Sama.
Aksi protes jalan rusak ini, sudah yang ketiga kali dilakukan warga sepanjang tahun 2017. Namun hingga kini, proses perbaikan tak kunjung dilakukan oleh pihak terkait. Untuk mencegah timbulnya korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas, warga bergotong royong melakukan perbaikan secara swadaya. Mereka juga meminta partisipasi pengguna jalan, untuk membantu biaya perbaikan jalan.
“Sampai saat ini, pemerintah hanya janji-janji saja, tak ada tanda-tanda akan diperbaiki. Malah kerja bakti yang dilakukan oleh warga ini diklaim sebagai gotong-royong oleh pemerintah. Tak ada dana pemerintah disini, ini murni swadaya rakyat,” kata koordinator aksi Saiful Afandi.
Beruntung, aksi yang berjalan selama dua jam ini tidak berlangsung ricuh. Warga mengancam akan mengggelar aksi susulan, jika perbaikan jalan tetap tidak dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Pasalnya, masih banyak titik jalan sepanjang 7 kilometer itu yang rusak. (saw/saw)