Tegalsiwalan (wartabromo.com) – Budidaya tanaman bawang merah, selama ini dikenal dengan tanaman yang rentan terhadap gulma dan hama. Mengurangi resiko gagal tanam, petani di Desa Bulujaran Lor, Kecamatan Tegalsiwalan, menerapkan budidaya tanaman bawang merah dengan sistem MPHP (Mulsa Plastik Hitam Perak).
Menurut Mulyadi, salah satu petani bawang di Desa Bulujaran Lor, pemilihan sistem MPHP ini diterapkan karena lebih efisien. Efisiensi yang bisa didapatkan petani dengan sistem MPHP ini, dimulai dari penyiraman, pupuk dan pemeliharaan/penyiangan. Untuk penyiangan ada efisiensi 75%, karena dalam 1 kali periode tanaman biasanya 10 kali, kini hanya 2 kali. Pemakaian pupuk hemat 30%, karena sudah tidak ada penguapan. Sementara penyiraman bisa hemat 40%, cukup 2 kali selama 4 hari.
Ia mengatakan dengan sistem MPHP ini, tanah untuk budidaya tanaman bawang merah, tidak begitu becek. Perbedaan suhu tanah tidak fluktuatif, sehingga membuat pertumbuhan tanaman lebih baik. Disamping itu, penyakit yang menyerang daun juga berkurang. “Suhu tanah stabil antara siang dan pagi hari, sehingga berdampak pada tidak berkembangnya penyakit,” jelasnya, Jumat (24/3/2017).
Untuk menerapkan sistem ini sangat mudah sekali, yakni tanah diolah dulu seperti biasa berbentuk bedengan. Setelah itu ditutup plastik yang dibawahnya hitam dan atasnya perak. Selanjutnya diambilnya kaleng bekas dan dikasih arang agar panas. Kaleng ini kemudian digunakan untuk membuat lubang tempat tanaman bawang merah.
“Sebelumnya, sistem ini sudah lazim diterapkan untuk tanaman lombok merah besar. Tetapi kami mencoba mencoba aplikasikan ke tanaman bawang merah. Ternyata banyak efisiensi yang kami peroleh dengan sistem MPHP ini,” kata Mulyadi.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Probolinggo Ahmad Hasyim Ashari, menuturkan inovasi tanaman bawang merah sistem tersebut, merupakan hasil diskusi petani Mulyadi dengan salah satu PPL yang ada di wilayah Kecamatan Tegalsiwalan.
“Bawang merah itu hamanya luar biasa, dengan sistem MPHP ini tingkat kelembabannya terjadi sehingga hama tidak bisa berkembang dengan baik. Dengan sistem ini biaya berkurang, namun produksi meningkat. Kami akan lebih mensosialisasikan kepada masyarakat yang ada tanaman bawang merah,” ujar Hasyim (saw/saw)